Manna Haikal

Manna Haikal

Haikal yang punya mimpi itu. Ia anak buruh serabutan. Di pelosok Manna, Bengkulu Selatan. Haikal bisa meraih mimpi itu. Bahkan bisa ikut ke Amerika --jauh melebihi yang ia impikan: sekadar bisa ikut DBL.

"Mimpi ikut DBL" ternyata telah merayap sampai Manna. Padahal tidak ada DBL di Manna. Jangankan di Manna, di ibu kota provinsi Bengkulu pun belum ada DBL.

Anda sudah tahu, DBL: liga bola basket pelajar terbesar di Indonesia. Yang salah satu pertandingan finalnya saja -untuk Seri Jakarta- selalu digelar di Indonesia Arena. Venue yang dibangun untuk Piala Dunia Basket.

BACA JUGA:Batal di Indonesia Arena, Netizen Bandingkan IBL All-Star dengan Final DBL Jakarta


Sebanyak 14,517 penonton memadati Final DBL Jakarta 2024 pada Jumat, 6 Desember 2024 di Indonesia Arena-DBL Indonesia-

Selama ini lebih dari 1.000 SMA se-Indonesia ikut DBL. Melibatkan sebanyak 20.000 pelajar sebagai pemain basket. Ada pula 12.000 lebih sebagai dancer. Kok ada dancer-nya? Ya itulah bedanya DBL. Dancer itu mendampingi tim basket. Mereka tampil menghibur di pertengahan babak.

Angka yang di atas itu belum termasuk siswa yang datang sebagai suporter sekolah. Mereka juga dilombakan kreativitasnya. Kreativitas mereka membuat spanduk kemarin sempat dibanding-bandingkan dengan suporter Arsenal.

Saat ini mayoritas para tim nasional basket Indonesia punya latar belakang sebagai pemain DBL, terutama tim wanitanya.

Yang membedakan DBL dan kompetisi basket lainnya adalah, tiap tahun mereka punya program DBL Camp. Pemain-pemain terbaik hasil kompetisi dimasukkan camp latihan khusus. Selama seminggu mereka dilatih sekaligus diseleksi para pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia.

Para pelatih asing itu yang melatih dan menyeleksi: siapa yang bisa masuk tim DBL Indonesia All Star. Ada tim putra dan tim putri. Sejak tahun lalu nama resminya Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star. Yang masuk ke tim itu dikirim ke Amerika. Selalu ke Amerika. Sudah lebih 15 tahun.

Begitulah bertahun-tahun. Awalnya hanya jadi berita di media DBL. Dulu medianya pakai koran. Sekarang pakai website dan social media. Semua pertandingannya -yang berjumlah lebih dari 1.000 game- ditayangkan live streaming. Jadi omongan di dunia SMP dan SMA. Jadi mimpi: setiap siswa ingin bisa lolos masuk ke tim DBL di sekolahnya.

Tidak mudah. Sebab pendiri DBL menggariskan misi: student athlete. Artinya, peserta DBL tidak boleh hanya jagoan di olahraga. Nilai pelajaran di kelasnya harus baik. Harus naik kelas. Harus berkelakuan baik di sekolah.

Pelatih tim di sekolah itu, saat mendampingi siswa bertanding di DBL, harus pakaian rapi. Setidaknya pakai kemeja. Sebelum bertanding harus didahului dengan lagu Indonesia Raya. Penonton pun harus berdiri. Yang pakai topi harus copot topi. Ada pengawasnya: kalau masih ada yang malas berdiri, lagu kebangsaan belum dimulai.

Saya pernah ke kantor DBL. Luas. Lapang. Yang kerja anak muda semua. Suasana penuh canda ceria. Kantornya mirip lapangan basket penuh komputer.

Banyak foto juara-juara DBL dipajang di dinding. Juga foto-foto saat mereka dilatih pelatih asing. Juga foto-foto pas mereka di Amerika.

Di satu dinding ada pajangan kaus-kaus pemain NBA. Juga sepatu mereka. Ada yang ukuran sepatunya ampun-ampun: tiga kali sepatu saya. Semula saya pikir itu sepatu orang purba. Sangat tidak umum. Ternyata sebesar itulah sepatu pemain basket Amerika.

Semua itu koleksi pribadi pendiri DBL --yang ia dapatkan langsung dari para pemain Amerika itu. Ia memang sekolah SMA di sana. Sampai lulus kuliah. Saya malu menyebutkan siapa namanya.

Mulai tahun ini DBL punya program baru: memperluas mimpi anak Indonesia. Program itu dibuat agar tidak hanya bintang-bintang DBL yang bisa ikut camp dan ikut ke Amerika.

Tujuannya: agar siswa dari kota-kota yang belum ada kompetisi DBL-nya bisa terwadahi. Atau, di kota itu sebenarnya sudah ada DBL namun sekolahnya tidak bisa ikut dengan berbagai sebab. Misalnya belum bisa membuat satu tim yang komplet.

Untuk yang seperti itu siswa yang gila basket boleh mendaftar. Tetap harus memenuhi kriteria student athlete. Juga akan diverifikasi apakah ia/dia hanya main-main basket atau sungguh-sungguh ingin berprestasi.

Ada nama resminya, tapi saya menyebutnya ”jalur perorangan”. Jalur ini diberi kuota lima orang. Lima orang itu bergabung dengan lebih dari 200 pelajar lain yang sudah tersaring lebih dulu dari "kota-kota DBL". Eits, ada juga 54 pelatih yang ikut serta. Mereka juga terseleksi dari "kota-kota DBL".


Para 24 pemain dan 4 pelatih yang terpilih dalam skuad DBL Indonesia All-Star 2025 pada Minggu, 4 Mei 2025 di Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta-DBL Indonesia-

Salah satu yang terpilih dari "jalur perorangan" adalah Haikal dari Manna. Ia siswa kelas XII asal SMAN 1 Bengkulu Selatan.

Pelatih/guru olahraga SMAN 1 Manna, Akbar Sofian, yang mendorong Haikal mendaftar ikut DBL Camp "jalur perorangan". Ia mendapatkan dukungan cukup banyak lewat vote dan akhirnya lolos.

Selama seminggu di camp, Haikal menunjukkan prestasi menonjol. Pelatih-pelatih dari Australia sepakat memilih Haikal sebagai salah satu All Star. Ia pun akan ikut berangkat ke Amerika Juni depan.

Haikal selalu mengikuti DBL lewat media digital DBL. Sejak ia masih di SMP. Ia mimpi kapan ada DBL di Bengkulu. Tim basket SMAN 1 sering bertanding, tapi tidak sebergensi seperti di DBL.

Kini Haikal mencapai sebagian mimpinya.

Terbukti bahwa mimpi adalah hak semua orang. Juga hak anak dari seorang tenaga serabutan di pelosok Manna.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahkan Iskan Edisi 6 Mei 2025: Kucing Timah

Gregorius Indiarto

Ketika kucing hitam gagal. Dan kucing putih tidak berhasil. Saatnya kucing loreng beraksi. Mudah mudahan berhasil. Kalau masih tidak berhasil, masih disiapkan kucing "kembang telon".

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BUSINESS JUDGMENT RULE.. Dalam UU BUMN 2025 (UU No. 1 Tahun 2025), memang ada aturan untuk melindungi Direksi dari tanggung jawab hukum selama keputusan bisnis diambil dengan itikad baik, hati-hati, dan untuk kepentingan perusahaan, meskipun hasilnya merugikan perusahaan. Artinya, jika Direksi membuat keputusan bisnis (misalnya investasi atau ekspansi) yang kemudian gagal, mereka "tidak otomatis" dapat dipidana atau digugat, asalkan: 1). Tidak ada unsur penipuan, suap, atau korupsi, 2). Proses pengambilan keputusan sesuai prosedur, 3). Dasarnya analisis yang wajar. Pasal terkait di UU BUMN 2025, khususnya Pasal 52 dan 53, memperkuat perlindungan ini. UU ini membedakan jelas antara kerugian karena risiko bisnis wajar dengan kerugian akibat perbuatan melawan hukum, yaitu fraud dan korupsi. Jadi, "business judgment rule" membuat Direksi tidak bisa dipidanakan karena salah langkah bisnis. ### Tapi mereka tetap bisa diproses jika terbukti ada niat jahat atau pelanggaran hukum. Perlindungan ini penting untuk mendorong inovasi dan keberanian mengambil risiko bisnis tanpa ketakutan kriminalisasi.

Wilwa

Kirain Danantara cuma Big Seven. Eh ternyata 844 BUMN masuk Danantara juga. Alamak! Banyak banget. Kirain hanya puluhan gak sampe ratusan jumlah BUMN kita. Ternyata eh ternyata 844! Kata Rosan 844 itu termasuk anak, cucu, cicit BUMN. Mendadak saya pening ngitung gaji yang harus dibayarkan oleh APBN kita untuk direksi dan komisaris 844 BUMN. Saya serahkan Liam Then ngitung duit untuk gaji ribuan orang itu yang pastinya bukan UMR. :):):)

siti asiyah

Kalo pak DI sudah merasa jadi bagian kegagalannya, sudah tahu disana tentang paku, pecahan kaca dan ranjaunya mestinya pak DI dan ` koalisi orang - orang baik` bekerja keras untuk mencari capres dari jenis manusia setengah dewa untuk nantinya benar - benar berkuasa sebagaimana layaknya. Tak terperi rasanya bila di satu usaha milik negara men-BUMN nya terbentur back up tikus yang menggerogoti tempat usahanya sendiri padahal dinegeri ini ada ratusan usaha milik negara, tak terperi pula bagaimana beban rasa berdosa orang - orang baik yang tidak berdaya untk mencegahnya.

Runner

Alumni Akmil, kuliah di King’s college dan Cranfield University, komandan pasukan PBB… prestasi yang bukan kaleng2. Menjelang pensiun pangkat cuman Kolonel. orang “langka” diera ini …. mudah2an sukses

Jokosp Sp

Saya sering "ngudoroso" bahwa Indonesia ini memiliki kekayaan melimpah yang tidak dipunyai negara lain, dan harusnya Indonesia ini kaya raya. Tidak perlu ada hutang ke bank dunia dan IMF jika negara benar dalam pengelolaan pajak dan keuangannya dengan tanpa korupsi. Kenyataannya Nikel jadi ladang korupsi pejabatnya, tambang diacak-acak dan ditambang oleh mereka yang punya uang dan kekuasaan. Yang harusnya jadi pengawas ikut main, yang jadi pengaman jadi pemalak dan ikut jadi penambang. Tidak perduli dengan baju kebesarannya, mau yang hijau, mau yang coklat, mau yang safari sama saja..., semua ikut main. Batu bara coba lihat produksi yang sangat luar biasa gilanya akan tetapi daerahnya tidak satupun yang jadi lebih baik dan lebih maju, kemana uang pajaknya?. Apakah benar sudah dipungut ke wajib pajak pemilik tambang?. Jawabannya, Wallahu a'lam bish-shawab. Emas Freport dan tambang-tambang emas lainnya bagaimana?. Minyak bumi yang terus meninggalkan kasus mega korupsi, ini semua dalam BUMN yang para pejabatnya bergaji dan tunjangan yang luar biasa besar, namun tetap saja korupsinya besar karena pengawasnya juga korup. Ada baiknya memang ditangani ABRI (tentara), namun harus tentara yang bersih dan berani tegas. Apakah masih ada aparat negara yang bersih di negara yang lingkungannya korup ini?. Sekali lagi hanya bisa bilang "Wallahhu 'lam bish-shawab".

Mirza Mirwan

Boleh percaya, tidak pun boleh. Gaji tahunan rerata direksi BUMN kita ternyata jauh lebih besar ketimbang rerata direksi BUMN (state-owned enterprises / SOEs) di Tiongkok. Barangkali karena itulah Indonesia yang 40-an tahun yang lalu berada di depan Tiongkok kini sudah jauh tertinggal. Saya juga baru tahu hal itu setelah tadi menengok website Komisi Pengawasan dan Pengelolaan Aset BUMN (SASAC) Tiongkok. SASAC (state-owned assets supervision and administration commission) inilah yang menempatkan si Anu di BUMN ini, si Una di BUMN itu. Memangnya berapa sih gaji tahunan direksi BUMN Tiongkok? Hanya di rentang ¥600.000 - ¥1.280.000. Itu berarti gaji seorang dirut BUMN paling top sekalipun kurang dari Rp3 miliar per tahun. Dalam hal penghasilan dokter spesialis, ternyata dokter di Indonesia juga mengalahkan Tiongkok. Pak DI yang mungkin masih berada di Tianjin bisa menanyakan berapa penghasilan tahunan dokter yang menangani beliau. Kalau berani dan nggak rikuh, tentu saja. Bahkan gaji tahunan presiden Xi Jinping hanya ¥136.620, lho. Itu berarti sekitar Rp309 juta saja. Kurang dari setengahnya gaji tahunan presiden Indonesia. Di Tiongkok negaranya kaya. Di Indonesia pejabat dan direksi BUMN yang kaya.

Jimmy Marta

Tidak peduli kucing nya putih atau hitam, yg penting bisa menangkap tikus. Ini ungkapan terkenal dari seorang Deng Xiao Ping, tokoh pembaharu China. Mengacu kepada konteksnya, yg dimaksud DXP tentu saja soal cara atau metode yg digunakan. Untuk mencapai tujuan mensejahterakan rakyat, apapun ideologinya pasti bisa. Sekarang, kucing di ungkapan itu banyak diartikan sbg sosok. Bukan soal beda cara. Hingga akhirnya dimaknai tak peduli latar belakangnya. Tak perlu melihat keahlian dan kompetensinya. Bukan ini maksud ungkapan. Bukan ini yg dimaksud DXP. Harusnya, ungkapan itu dimaknai : asal punya kemampuan untuk mencapai tujuan tak masalah dg kepercayaan, tak perlu ditanya darimana asalnya, tak peduli apa warnanya. Bisa...?. Mestinya bisa..!

Eyang Sabar56

Tidak perduli jenis dan warna kucing, paling penting siapa yang memelihara kucing itu.

Lukman Nugroho

Baca CHD pagi ini. Dikalimat penutupnya, sangat menunjukkan. Apa yang dulu pernah disampaikan oleh Buya Syafi'i Ma'arif. Seorang negarawan dan pernah menjadi ketua PP Muhammadiyah. Beliau mengatakan : Jika kehancuran negeri ini nyaris mendekati sempurna. Betapa sangat tidak masuk akalnya, negeri ini dikelola. Maka, mengutip pula tulisan di sebuah kaos yang pernah dipakai sama Pak Busyro Muqoddas. Mantan ketua KPK itu. Jangan terlalu serius mengurusi negara. Karena negara ini dikelola secara tidak serius.

Herry Isnurdono

Ganti pemerintahan/rezim, otomatis terjadi pergantian pemain2/pejabat2 di BUMN. Jangan kaget kalau banyak pensiunan TNI yg dijadikan orang2 penting di BUMN. Letjend.Purn. Agus Utomo jadi Dirut PT Agrinas (BUMN baru utk mengelola Kebun2 Sawit sitaan Kejagung). Letjend. Novi jadi Dirut Bulog. Sekarang Dirut PT Timah dari pensiunan Kolonel TNI AD. (Leigting lulusan Akmil 87, teman Jend. AP/Mantan Panglima TNI). Mereka rata2 dari gerbong Tim Kampanye PS & GR. Dirut Pertamina dan Komut, dari Partai Burung Garuda. Komut PT. MIND ID, dari Partai Burung Garuda. Jangan harap kinerja BUMN akan berubah jadi perusahaan yg lebih menguntungkan, lebih profesional dan diperhitungkan dilevel dunia. Beberapa masih belum diganggu dari parpol, utk level Direksi tapi utk jajaran Komisaris sudah diisi oleh personel Tim Pemenangan PS & GR. Beruntung Kasus Timah yg diperiksa Kejagung, periode th. 2015 - 2022. Terakhir yg divonnis 4 th, adalah Dirjend. Minerba Kemen. ESDM. Jadi Abah DI bisa lolos dari target Kejagung, meskipun Abah DI merasa salah, dan kalah dlm melawan Mafia Timah.

djokoLodang

-o-- ... MENGEJUTKAN. Seorang kolonel diangkat menjadi direktur utama BUMN, PT Timah: Kol Inf Restu Widyantoro. Pekan lalu. ... *) MENGEJUTKAN juga, melihat rekam jejaknya yang hebat. Pernah kuliah di King's College di Inggris. Meneruskan kuliah di Cranfield University. Komandan pasukan PBB. Danrem Pantai Timur di Pematang Siantar. Irdam Mulawarman di Balikpapan. --> Kok, sudah hampir pensiun, masih Kolonel? Belum promosi jadi Brigjen. --koJo.-

djokoLodang

-o-- ... Ia orang yang teguh dan sederhana. Anaknya tukang sepatu di Bandung Selatan. ... *) Yang jadi tukang sepatu itu, ayah Letjen Purn Agus Rohman, atau anaknya? Nampaknya Abah terpengaruh bahasa Jawa: Anake tukang sepatu. *) Dalam bahasa Indonesia, kalimat yang benar adalah: Ia orang yang teguh dan sederhana. Anak tukang sepatu di Bandung Selatan. --koJo.-

djokoLodang

-o-- TUAN SAPI ... Pertanyaan selanjutnya: siapa atasan PT MIND ID? ... *) Suatu hari, Farid, seorang wali Muslim, melintasi desa. Ia melihat seorang lelaki yang menuntun sapi dengan tali menuju rumahnya. Farid pun berhenti—kebiasaannya memang unik—lalu berkata pada murid-muridnya, "Kepung orang itu bersama sapinya! Aku mau ajarkan sesuatu." Si lelaki terkejut, "Kenapa kalian mengepungku?" Farid menjawab, "Diam. Ini bukan urusanmu. Aku sedang mengajari murid-muridku." Lalu ia bertanya, "Wahai muridku, dari kedua ini, mana yang jadi tuan? Sapi atau si pemilik?" Murid-murid menjawab, "Jelas lelaki itu lah tuannya. Sapi itu miliknya, dan tali itu diikatkan ke leher sapi." Farid berkata lagi, "Aku tanya sekali lagi: Jika tali ini dipotong dan sapi lari, apakah sapi yang mengejar si pemilik, atau si pemilik yang mengejar sapi?" Mereka menjawab, "Tentu si pemilik yang mengehar sapi." "Artinya, sapi takkan mencari tuannya, tapi tuannya yang mencari sapi," kata Farid. "Kalau begitu, siapa sesungguhnya tuan di sini?" Ia melanjutkan, "Tali yang kalian lihat di leher sapi ini, sebenarnya membelit leher si pemilik." *) Kepemilikan mengalungkan tali di leher kita. Anda akan menjadi hamba dari segala yang Anda miliki. --koJo.-

DeniK

Dua Kucing yang akan menangkap tikus mutan . Kalau tidak bisa memusnahkan semua tikus minimal setengah populasi tikus mati.

Jo Neca

Mencari Kucing yang di takuti Tikus?Tidak ada..Sekarang yang ada Maung Sunda.Bapa aing.KDM..Harimau yang mulai di takuti.Bahkan ada yang mulai mencari ormas agar melindungi dirinya.Aing nteu sien ku sia..Cek KDM..

 

Sumber:

Komentar: 141

  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Ulik Kopi
    Ulik Kopi
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • didik mangkubata
    didik mangkubata
    • Wilwa
      Wilwa
    • didik mangkubata
      didik mangkubata
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Thamrin Dahlan YPTD
      Thamrin Dahlan YPTD
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
  • Wilwa
    Wilwa
  • Em Ha
    Em Ha
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Liam Then
    Liam Then
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • ikhwan guru sejarah
    ikhwan guru sejarah
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • TM
    TM
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Linggar Baero
    Linggar Baero
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Wilwa
    Wilwa
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Dacoll Bns
    Dacoll Bns
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Budi Arianto Tarjak
    Budi Arianto Tarjak
  • DeniK
    DeniK
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Eka Handoko
    Eka Handoko
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Tiga Pelita Berlian
    Tiga Pelita Berlian
  • Runner
    Runner
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Tiga Pelita Berlian
      Tiga Pelita Berlian
  • Captain Bejo
    Captain Bejo
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • didik mangkubata
      didik mangkubata
    • Mak Rambe
      Mak Rambe
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Rachmad Saleh
    Rachmad Saleh
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
  • Pak De Kumis
    Pak De Kumis
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Djoko Heru
    Djoko Heru
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
  • DeniK
    DeniK
  • my Ando
    my Ando
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN