Liburan Wu-Yi

"Matahari terbit bukan dari timur, tapi dari Rizhao".
Ke Rizhao itu saya akan pergi. Saya harus membuktikan kebenaran klaim itu.
Tidak mudah. Ada wu yi. Artinya: lima satu. Maksudnya: bulan lima, tanggal satu. Hari buruh. Itu hari penting di negara komunis seperti Tiongkok. Dirayakan dengan libur satu minggu.
Sulit sekali cari tiket apa pun. Pesawat penuh. Bus penuh. Kereta penuh. Sewa mobil? Rp 15 juta. Harus 7 jam di perjalanan.
Meski sudah sering ke Tiongkok saya lupa bahwa ini menjelang libur panjang. Semua orang sibuk menyiapkan pulang kampung.
Rencana saya ke Rumah Sakit di Tianjin juga harus dimundurkan setelah liburan. Jangan sampai pemeriksaan kesehatan terhambat pelayanan. Berarti saya harus mikir ''buang waktu'' ke mana.
Ke Rizhao (日照) adalah salah satu pilihan. Sambil menengok sahabat Indonesia yang lagi sekolah subspesialis di sana. Ia ahli jantung. Ingin jadi spesialis konsultan jantung. Ia satu tahun belajar di rumah sakit di Rizhao. Namanya: Jagaddhito.
Ia angkatan pertama dokter spesialis yang dikirim menjadi konsultan ke Tiongkok. Satu angkatan 17 orang. Waini sudah terlaksanakan tiga angkatan.
Saya akhirnya telepon ke dokter Jagaddhito: belum tentu jadi ke Rizhao. Mencari tiket sungguh-sungguh sulit.
Kasihan teman saya yang di Tiongkok: Jannet. Dia terbebani harus dapat tiket –dengan cara apa pun.
Sambil menunggu tiket cadangan itu, saya ikut Effendi Hansen ke vihara terbesar di Shanghai: Long Hua. Masih pukul 07.00. Udara akhir April sedang sejuk-sejuknya. Paru-paru serasa mengisap oksigen satu karung. Tiap satu jam Jannet memberi info: belum dapat tiket.
--
Hansen adalah ketua tai chi Indonesia. Ia juga duta budaya Borobudur. Masih pula jadi salah satu ketua marga Huang di Indonesia.
Hansen rajin ke Vihara. Di negara mana pun. Hari itu Hansen ajak saya sembahyang di Long Hua.
Saya sudah begitu sering ke masjid di Tiongkok. Juga pernah ke gereja di Beijing dan Fuqing. Tapi saya belum pernah ke vihara. Kalau pun pernah, itu sebagai wisatawan.
Kali ini saya ke vihara di Tiongkok sebagai pendamping jemaah yang sembahyang. Tentu saya sudah tahu bagaimana orang Buddha sembahyang. Saya sering ke vihara di Jakarta, Surabaya, Samarinda, Semarang, Palembang, dan Medan.
Di Shanghai ini, dari jauh pun pagoda vihara itu sudah terlihat. Tinggi. Indah. Kuno. Setelah dekat terlihatlah begitu banyak orang keluar masuk pintu gerbangnya.
Saking banyaknya sampai-sampai saya salah sangka.
"Apakah di dalam sana ada stasiun kereta bawah tanahnya?" tanya saya ke Hansen.
"Tidak ada," jawab Hansen. Pengusaha ekspor-impor ini lahir di Keban Jahe, Karo, Sumut. Ia tamat SMAN di Keban Jahe. Lalu kuliah akutansi di Universitas Taruma Negara Jakarta. Hansen dari suku Tiuchu. Hampir 100 persen Tionghoa di Kabanjahe dari suku Tiuchu --yang juga disebut Chaozhou.
Tidak ada stasiun kereta di dalam kompleks vihara Long Hua. Tapi banyaknya orang yang keluar masuk seperti ada stasiun di dalamnya.
Berarti vihara Long Hua ini sangat terkenal. Saya heran: di negara komunis masih ada orang sembahyang begitu banyaknya. Berbondong. Mengalir deras. Yang masuk. Yang keluar. Tiada henti.
Aliran orang masuk gerbang itu mengarah ke deretan kios pembelian yosua. Satu bungkus tiga batang.
Dengan yosua di telapak tangan di dada, mereka menuju halaman pagoda. Mereka melakukan ''tawaf'': berjalan mengelilingi pagoda tua setinggi 40 meter itu. Tiga putaran.
Di putaran pertama mereka berhenti di setiap arah mata angin. Lalu menghadap ke pagoda. Menundukkan badan tiga kali. Lalu jalan lagi.
Di putaran kedua dan ketiga mereka hanya berhenti satu kali. Untuk membungkukkan badan. Yakni di bagian timur pagoda. Di arah matahari terbit.
Salah satu perbedaan dengan tawaf di Kakbah adalah arah putarnya: kebalikan arah jarum jam. Lalu jumlah putarannya: di Kakbah tujuh kali putaran. Di Long Hua tiga kali.
Di Hindu juga ada ritual ''tawaf'' seperti itu. Yakni di kota suci Varanasi, di pinggir sungai Gangga, di pedalaman India. Yang dikelilingi adalah pura. Sembilan putaran. Arah berputarnya sama dengan yang di Long Hua. Jumlah putarannya sembilan kali. Saya pernah ikut berputar di pura Hindu di Varanasi itu.
--
Di Shanghai, setelah ''tawaf'' itu mereka masuk ke gerbang besar. Gerbang dengan desain khas kelenteng. Yosua masih di dada. Mereka menuju kuil-kuil di dalam gerbang itu. Banyak sekali kuilnya. Vihara ini luas sekali: dua hektare.
Mereka mencari kuil masing-masing, yang di dalamnya ada altar dewa tertentu. Mereka mencari dewa masing-masing, sesuai dengan tujuan sembahyangnya hari itu. Ada dewa keselamatan, kesehatan, kerukunan keluarga, banyak rezeki dan seterusnya.
Di situlah yoshua yang dibawa ''tawaf'' mengelilingi pagoda itu dibakar. Ribuan orang bergantian membakar yoshua. Di banyak tempat. Sambil mereka terus mengucapkan doa.
Doa saya satu: agar Jannet dapat tiket kereta ke Rizhao.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 30 April 2025: Barong Bola
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
BAHASA BOLA..!! Ssst. Pak Dahlan, meski lagi kongres barongsai, hatinya tetap setia buat liga Inggris. Beneran, siapa yang bisa nahan godaan nonton Liverpool meski jam 23.30? Itu kan waktu terbaik buat ngerasain adrenalin sepak bola! Alvand Gosal, teman pak Dahlan, ternyata jadi pahlawan nobar. Dia berhasil nyari sport cafe terbesar di Tiongkok! Beneran kece badai, layar-layar lebar bikin mata gak bisa lepas. Apalagi ada 11 layar, kayak nonton di bioskop. Atau malah lebih seru karena bisa nyanyi bareng fans. Sepak bola itu memang universal. Di mana pun. Siapa pun. Bola tetap bisa jadi penyatunya. Beneran. Dari Wuhan sampe Shanghai. Dari bebek sampe bola. Semua bisa bikin satu nusa, satu bangsa, satu bahasa – bahasa bola!
Muh Nursalim
Ada survei di Inggris, mana lebih hebat, Ronaldo apa Messi. kotak surveinya transparan. pakai kaca. ditaruh dipersimpangan jalan manusia. siapa saja boleh ikut. caranya memasukkan puntung rokok di kotak survei tersebut. dari luar terlihat, puntung rokok di kotak Ronaldo lebih banyak dari Messi. Itu ternyata "jebakan" departmen kebersihan kota. agar para penggila bola tidak mbuang puntung rokok sembarangan. Panitia memakai teori Nudge dari Richard Thaller. Sentuhan sederhana untuk menggiring perilaku manusia. Dan sukses. Kamu ikut survei berarti telah mbuang puntung rokok di tempat yang benar.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
PADUAN SUARA PENGGEMAR BOLA.. Agak lupa pasnya. Tapi sekitar tahun 2006 atau 2007. Di stasiun kereta Gubeng. Sekitar jam 17.30 sore. Saat itu saya mau naik kereta Turangga, ke Bandung. Diantar istri dan anak bungsu. Sejak mau masuk parkiran, suasana udah terasa beda. Di mana-mana full anak muda. Begitu masuk ke dalam stasiun, anak muda ada di mana-mana. Pakaiannya seadanya. Beberapa tanpa alas kaki. Tapi tak seorang pun duduk di kursi ruang tunggu. Semua duduknya di lantai, atau di mana saja. Atau berdiri. Sehingga saya masih kebagian tempat duduk. Dan hampir semua sedang menyanyikan lagu khas bola. Merdu sekali. Penuh semangat. Semangat menggelora. Saya terpesona oleh lagunya. Yang saya juga kagum adalah, saya tidak tahu dirigennya. Atau siapa yang kasih aba-aba. Saat kereta saya berjalan, mereka masih setia menunggu. Belakangan saya baru tahu, ternyata mereka menunggu kereta yang "bukan kereta cepat" dan yang ke arah "Malang" dan "Mojokerto". Sehingga, nanti mereka bisa turun atau "loncat" ke stasiun di kota mereka.. ### Saat kereta saya udah jalan, anak bungsu saya, saat itu, tidak mau diajak pulang. Anak saya kagum dengan lagu dan nyanyian bola..
Wilwa
Barongsai. Hmmm. Sebuah paduan dua kata yang unik. Yang satu terkait dengan “tarian” / “dance” Bali yang menggunakan semacam topeng macam Reog Ponorogo yang disebut Barong. Dan yang lain terkait dengan aksara Sai 獅 ala Hokkian/Fujian. Barong sendiri adalah evolusi dari Bahruang yang dalam Bahasa Indonesia Bahruang berevolusi menjadi Beruang. Sai 獅 atau Shi (baca: Sheu) dalam logat Beijing/Mandarin artinya “Singa/Lion”. Karena itulah Barongsai diterjemahkan dalam English sebagai “Lion Dance” atau “Tarian Singa”. Yang identik dengan tarian tradisional Chinese yang memeriahkan perayaan tahun baru Imlek.
djokoLodang
-o-- Kebohongan berkata kepada Kebenaran, "Mari kita mandi bersama, air sumur ini sangat bagus. ..." Kebenaran, yang belum yakin, menguji air itu dan menemukan bahwa airnya memang bagus. Jadi mereka telanjang dan mandi. Namun tiba-tiba, Kebohongan melompat keluar dari air dan melarikan diri, mengenakan pakaian Kebenaran. Kebenaran, dengan geram, memanjat keluar dari sumur untuk mengambil kembali pakaiannya. Namun Dunia, melihat Kebenaran yang telanjang, memalingkan muka. Kebenaran yang malang kembali ke sumur dan menghilang selamanya, menyembunyikan rasa malunya. Sejak itu, Kebohongan berkeliling dunia, berpakaian seperti Kebenaran, dan masyarakat sangat bahagia... Karena dunia tidak memiliki keinginan untuk mengetahui Kebenaran yang telanjang. --koJo.-
Wilwa
Menari/tarian 舞 kalau ditelusuri aksara kunonya 4000 tahun yang lalu adalah pictograph dari “orang” 人 yang “menari” yang digambarkan dengan “rumbai-rumbai” 卌 yang diikat di lengan kiri dan lengan kanan dan sepasang kaki 舛 yang bergerak lincah. Sedangkan Shi 獅 atau Singa adalah paduan dua aksara yaitu 犭/ 犬 di samping kiri yang melambangkan “hewan buas” atau “beast” (mewakili semantic/makna) dan 師/师 yang mewakili phonetic/ bunyi yaitu Shi (baca: Sheu). Shi 師 sendiri artinya Guru. Biasanya ditambah kata Lao 老 yang artinya tua atau dituakan/dihormati, membentuk Lao Shi 老師 yang artinya Guru/Teacher.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
BARONGSAY: ASAL USUL DAN MAKNANYA.. KONON. Barongsay adalah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Tiongkok, di mana penari mengenakan kostum berbentuk naga atau singa. Ini adalah kombinasi antara tarian dan seni pertunjukan, dimana gerakan-gerakan yang dilakukan menggambarkan keanggunan dan kekuatan binatang tersebut. Barongsay lebih terkait dengan tradisi daripada agama. Di Tiongkok, pertunjukan ini sering diadakan selama perayaan Tahun Baru Imlek untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Tradisi ini telah ada sejak dinasti Han (206 SM - 220 M), meskipun bentuk dan maknanya mungkin telah berkembang seiring waktu. Penggagas awal dari barongsay tidak diketahui secara pasti, karena tradisi ini telah berkembang melalui berbagai budaya dan periode sejarah. Dan barongsay tetap menjadi simbol kultural yang kuat yang mencerminkan kekayaan warisan Tiongkok.
Wilwa
Trump begitu “naive” (menghindari kata “stupid” yang diberikan Jeffrey Sachs kepada Trump) karena tak menyadari bahwa tarif pada akhirnya akan dibebankan pada konsumen dalam negeri Amerika Serikat itu sendiri. Atau dengan kata lain menaikkan harga-harga barang alias INFLASI. Dan Trump kata beberapa tokoh Republicans yang senior yang memperingatkan kegagalan tarif yang pernah diterapkan Amerika era Hoover untuk proteksi sektor pertanian Amerika dari serangan impor komoditi pertanian yang murah , yang kemudian tarif meluas pada semua produk yang diimpor, yang pada akhirnya memperparah resesi 1930-an akibat Wall Street crash 1929. Ekonomi Amerika porak poranda, separuh companies / industri bangkrut, separuh penduduk menganggur, kapitalisasi pasar saham merosot tinggal separuh, sektor pertanian yang hendak diproteksi juga megap-megap bertahan hidup, dan akhirnya Hoover (Presiden ke-31 Amerika) dikalahkan FDR (Franklin Delano Roosevelt) pada pilpres 1933. FDR menjalankan New Deal. Menghapus tarif. Mereformasi Perbankan. Meningkatkan Government Spending via pembangunan infrastruktur yaitu pembangunan jalan raya, dll. Yang akhirnya membuat Amerika pulih dari resesi.
Wilwa
Trump murka karena Jeff Bezos berencana menampilkan biaya tarif Amerika pada produk tertentu di website Amazon. Hmmm. Trump rupanya baru sadar bahwa Tarif / Bea Masuk pada dasarnya adalah Pajak. Pajak yang dibebankan kepada konsumen/pembeli. Istilah boleh beda tapi hakikatnya sama. ☕️
Jokosp Sp
Baca data dari Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) 2023 bikin anda mewek, ngeres dan emosi ke ubun-ubun. Inilah Jabatan rangkap yang menimbulkan ketidak adilan dan timbulnya kolusi tersembunyi. Di BUMN Indonesia dari 263 komisaris dan dewan pengawas 50% lebih atau 142 orangnya rangkap jabatan. Ini lima diantaranya dengan gaji yang mungkin anda akan bilang tidak masuk akal jika dibandingkan dengan kondisi dompet anda yang hanya isi 2,000 rupiah 5 lembar. 1.Sekjen Keuangan gaji Rp 90.505.000/ bln + Komisaris Pertamina gaji 2M lebih/ bln = 2,9 M lebih. 2. Wakil Menteri Keuangan gaji Rp 121.601.200 + komisaris PLN gaji Rp 2.163.083.333 = 2,3 M/bln. 3.Sekretaris Jendral gaji Rp 90.505.200 + Komisaris Pertamina gaji Rp 2.865.714.286 = 2.9 M/bln 4.Direktur Jendral Anggaran gaji Rp 90.505.200/bln + Komisaris Telkom gaji Rp 1.829.000.000/bln = 1,9 M/bln 5.Direktur Jendral Pajak gaji Rp 123.276.200/bln + Komisaris PT.SMI gaji Rp 2.872.659.961/bln = 3 M/bln. Jadi kalau BUMN itu boncos dan terus banyak yang merugi penyebabnya apa?, ya salah satunya adalah pengeluaran buat menggaji yang dobel-dobel jabatan itu. Pak Boss jelas pernah tahu berapa yang diterima karena pernah merasakan dapat gaji di BUMN dan PLN yang ternyata luar biasa itu.
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Albert dan istri nonton Liverpool merengkuh tahta Liga Premier setelah menghempaskan Hotspur 5-1. Merasa bahagia, Albert langsung menarik istrinya ke ranjang. Lalu terlibat percakapan orang dewasa. Istri: "Saya ingin kamu sehebat Liverpool yang menjadi juara, Sayang." Albert: "Tapi, saya sebaiknya menjadi Arsenal saja, Sayang. Menjadi yang kedua."
Kang Sabarikhlas
"Berkat saya tonton,...MU bisa membalas kekalahan, akhirnya 1-1" begitu yang saya baca di CHD.... Benarkah?... Ya ndak muin lah..! Berkat saya mestinya, ini ceritanya.. Malam itu saya dicafe giras Cak Dadi'ndukun pijet di Pa.Ku.Won. nonton MU vs 'Bor maut', ketika usai babak pertama skor 0 - 1, saya sambat ke Cak Dadi' minta agar MU ndak kalah sebab saya dah janji dg. arek² Ojol bila MU kalah saya harus traktir arek² padahal dompet saya ternyata cuma isi 5 lbr 2rb.an.... duh...gobliknya saya. Mulailah Cak Dadi' komat-kamit, Kartu merah, kartu merah Kami haus gol kamu Kartu merah, kartu merah Kami haus gol kamu.... Dan benar, pemain 'bor maut' kena kartu marah!... Cak Dadi' semakin komat-kamit, Kami haus gol kamu...10x.... Syukurlah, Masmus Holan buat gol hebat diperpanjangan waktu. Skor imbang 1-1. Dan berkat "Kami haus gol kamu" pk.02.00 saya tidur nyenyak. Lho?...siapakah penciptanya Kami Haus Gol Kamu?....
Er Gham 2
Apa perbedaan nyata, antara nonton sepakbola di stadion langsung dengan nonton lewat televisi besar sekalipun. Jawabannya, saat nonton di stadion, Anda dapat melihat pergerakan seorang pemain tanpa bola. Kamera televisi cenderung akan mengarahkan fokus lensa kamera kemana arah bola beserta pemain sekitar nya. Namun, pergerakan seorang pemain tertentu yang sedang lari bermanuver tanpa bola, seringkali tidak tertangkap kamera. Itu sisi menariknya.
bitrik sulaiman
Jalan-jalan keliling UGM naik sepeda Sampai ke kampus jangan lupa sepedanya dikunci Selama Idul Fitri mohon segala kesalahan dimaklumi Ubur-ubur ikan lele Dimasak dengan tahu di pagi hari Jangan lupa ijazahnya nanti difoto ya le Siapa tahu ada yang bertanya di kemudian hari Pantun Wisudawan UGM dari YT
Mirza Mirwan
Untuk tiga orang pembaca senyap CHD. * Ya, benar. Pierre Poilievre bukan hanya gagal untuk meraih kursi PM Kanada, meski kursi partainya -- Conservatives Party of Canada --bertambah 28 kursi. Sebab Poilievre bahkan gagal mempertahankan kursinya di House of Commons yang sudah didudukinya sejak 2004. Dalam pileg kemarin Poilievre kalah 3.793 suara di dapil Carleton dari caleg Liberal, Bruce Fanjoy, dengan suara 38.581 berbanding 42.374. * Power outages (listrik padam) Senin kemarin yang melanda Spanyol, Portugal dan sebagian Perancis hanya berlangsung 6-8 jam, sejak tengah hari hingga petang. Tetapi sampai sekarang belum jelas apa penyebabnya. Masih diselidiki. Dugaan awam karena serangan siber, tapi otoritas Spanyol mengesampingkannya. * Benar, memang ada pembicaraan lagi soal Gaza di Qatar. Tapi prospeknya suram. Netanyahu sudah "memperingatkan" Trump untuk tidak menerima usulan PM Qatar. Blokade Gaza oleh IDF sudah berlangsung 2 bulan. Dan selama 2 bulan itu serangan IDF terus berlangsung. Sampai hari ke-571 kemarin korban tewas sudah menembus angka 52.365 jiwa, tidak termasuk belasan ribu yang terkubur di reruntuhan bangunan. Sementara yang terluka 117.905 orang. Genosida? Ya, it's a real genocide. Dan itu terus berlangsung karena Amerika membiarkannya. Ketimbang menjewer kuping Netanyahu, Trump malah sibuk memerangi Houthi di Yaman.
Sumber:
Komentar: 133
Silahkan login untuk berkomentar