Umuk Ijazah

Umuk Ijazah

Belakangan ini saya lebih boros pulsa. Kuota cepat habis. Tiga minggu di Tiongkok uang beli pulsa bisa lebih banyak dari beli 喜茶.

Yang terbanyak menghabiskan pulsa saya adalah Dr Roy Suryo dan Dr Rismon Sianipar. Saya tidak ingin ketinggalan apa yang dua orang itu bahas di YouTube.

Itu karena saya harus bisa menjawab semua pertanyaan teman saya di Tiongkok: soal ijazah Presiden Jokowi. Palsu atau tidak.

Mereka ternyata mengikuti perkembangan ijasah itu: lewat pemberitaan dalam bahasa Mandarin. Mereka ingin tahu lebih banyak.

Tentu saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Yang tahu hanya satu orang: Jokowi", kata saya. Atau maksimal empat orang: dua dari keluarga dekat Jokowi, satu dari Universitas Gadjah Mada, satu lagi salah satu sahabat lama Jokowi.

Atau masih ada lagi?

Masalah ini menjadi heboh karena Anda sudah tahu: yang paling tahu itu tidak mau tahu. Jokowi bilang, secara hukum bukan tugasnya untuk membuktikan bahwa ijazahnya asli. Tugas yang mempersoalkanlah untuk mengajukan bukti bahwa ijazahnya palsu.

Jokowi keras sekali dalam sikapnya itu. Banyak yang heran mengapa begitu keras. Padahal begitu ia memperlihatkan, dan ternyata asli, persoalan pun selesai.

Apakah sikap keras itu tergolong budaya "umuk Solo"?

Saya pernah ikuti ceramah di video Bambang Pacul, tokoh PDI-Perjuangan Jawa Tengah. Ia membahas soal budaya yang disebut "umuk Solo".

Orang Magetan juga punya budaya "umuk". Mungkin Solo lebih "umuk". Magetan adalah di sisi timur Lawu. Solo sisi baratnya.

Mestinya sikap keras itu tidak tergolong budaya "umuk". Tidak begitu. "Umuk" adalah membesarkan atau menghebatkan kejadian.

Misalnya soal ekonomi 'meroket' itu. Dalam budaya "umuk" itu bukan termasuk bohong atau tipu. Itu "umuk". Dalam kerangka budaya "umuk" itulah bisa jadi Pak Jokowi tidak punya perasaan bahwa itu sebuah kebohongan.

Saya pun menghubungi Bambang Pacul. Ia lebih senang namanya ditulis sebagai Bambang PaTjuL. Saya tanyakan apakah sikap keras Jokowi itu terholong budaya "umuk". "Tidak," ujar PaTjuL.

Menurut saya, pilihan tsb bkn tergolong habit "umuk" Pak....

Ia memberi contoh apa yang disebut "umuk". Yakni ketika Pak Jokowi pernah berbicara dengan Andi Widjajanto, orang kepercayaannya yang kemudian menjabat Gubernur Lemhanas.

Ia pun mengutip omongan Jokowi seperti yang ditirukan Andi kepadanya: "Pak Andi ...nanti 02 akan menang satu putaran, PDI-P suaranya akan turun dan PSI akan masuk senayan...". Itu diomongkan jauh sebelum pemilu. "Gaya seperti ini yang disebut 'umuk'-nya orang Solo," ujar PaTjuL.

Maka apa ya yang bisa membuat kita mengerti mengapa beliau begitu ngototnya? Sampai mencapai tahap kontra produktif? Dan persoalan jadi berlarut?

Semua orang jadi susah. Hanya satu pihak yang senang: pedagang pulsa. Apalagi ketika perusahaan pulsa itu baru kehilangan uang Rp 4 triliun "dicopet" GoTo. Anggap saja kita bersedekah ke GoTo lewat perusahaan pulsa itu.

Sebenarnya Jokowi sudah mengurangi "umuk"-nya. Ia sudah mengundang empat wartawan ke rumahnya. Wartawan diminta melihat ijazah "asli" itu. Tapi dilarang memegang atau memotretnya.

Ternyata itu tidak meredakan keadaan. Orang seperti Roy Suryo dan Rismon Sianipar kian 'dalam' menguliti ijazah itu. Apalagi mereka dapat "umpan" resmi dari seorang kader Partai PSI.

Sang kader kelihatannya ingin membantu Jokowi. Ia berusaha meluruskan fakta: ia menunjukkan copy ijazah asli Jokowi.

Copy itu sama dengan yang ditampilkan UGM secara resmi pula. Dan lagi partai itu dipimpin anak Jokowi. Mestinya tidak mengada-ada.

Maka dua ahli tersebut "membeli" apa yang "dijual" kader PSI tersebut.

Tambah ramai. Apalagi kalau dilihat dari luar negeri. Malam-malam tidur saya pun kian malam. Terlalu banyak video yang harus dilihat. Termasuk video bagaimana Rismon menantang berkelahi Hercules secara fisik. Di mana pun.

Orang Pematang Siantar itu ternyata tidak hanya intelektual tapi juga bisa brutal. Mungkin ia juga belajar karate dan sumo sambil sekolah teknik di Yamaguchi, Jepang.

Rismon mendapat dua gelar master: di UGM dan di Yamaguchi. Gelar doktornya pun dari Yamaguchi. Bidang studinya digital forensik dan segala hal yang terkait dengan itu. Ia memang sarjana elektro dari UGM. Ia ke Yogyakarta setelah lulus SMAN 3 Siantar.

"Waktu kecil saya diasuh keluarga Muslim. Ayah saya bekerja di Pemda. Ibu saya mengajar sebagai guru," kata Rismon dalam salah satu video live-nya.

Saya pun harus terus memperbanyak kuota pulsa. Kelihatannya soal ijazah Jokowi ini kian seru dan rumit. Apalagi ternyata, menurut video Bukan Partai Politik, ditemukan buku kenangan alumni UGM yang diterbitkan tahun 1988.

Kian banyak video yang harus saya lihat. Akan kian malam tidur saya. (Dahlan Iskan)

Sudah baca Story of Diaspora edisi terbaru. Masih ditulis oleh Marisa Tania: Cerita Diaspora dari Marisa Tania: Di Antara Benang dan Kata

Setelah membaca tulisan itu, Anda boleh kembali ke tulisan ini dan berkomentar untuk tulisan saya maupun tulisan para Diaspora itu.

Anda juga boleh berkomentar di email redaksi@disway.id. Saya tunggu juga tulisan Diaspora yang lain.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 13 Mei 2024: Melarikan Diri

djokoLodang

-o-- KOMENTAR PILIHAN ... Akan ada kisah-kisah menarik yang ditulis oleh Diaspora Indonesia di berbagai negara. Silakan memberikan komentar terhadap tulisan tersebut. Setiap hari akan ada komentar pilihan Dahlan Iskan yang ditampilkan di rubrik ini. (Redaksi) ... ... Tapi lama-lama saya merasa kosong. Apakah tujuan hidup cuma untuk dapat likes, followers, dan jual produk? Saya mulai bertanya: inikah yang aku mau selamanya? ... (Maria Tania) *) Pertanyaan yang sangat mengena bagi para perusuh CHDI, termasuk saya. 1) Apakah tujuan nulis komentar semata-mata hanya agar terpilih dalam Komentar Pilihan? 2) Ini kah yang aku mau selamanya? Dalam melakoni hidup, apa tujuan saya? --koJo.-

Suhari Ete

Wah, baca tulisan dari orang PayPal rasanya kayak ngintip dapur restoran bintang lima—teknologinya canggih, tapi tetap aja manusia yang harus cuci piringnya. Ngomong-ngomong soal coding, zaman sekarang udah gila sih. AI sekarang bisa bantu nulis kode, cari bug, bahkan kadang lebih jujur dari reviewer pas kasih feedback. Tinggal ngetik: “Bikinin saya aplikasi manajemen keuangan pake React dan Firebase,” eh… tiba-tiba jadi! Dulu, yang kayak gitu cuma ada di mimpi anak bootcamp. Apakah ke depan para programmer akan punah ? Atau masih dibutuhkan buat ngejelasin ke bos kenapa fitur yang katanya “tinggal nambah dikit” itu butuh seminggu. Semoga engineer di PayPal tetap waras di tengah revolusi AI ini. Kita memang masuk era coding bareng robot, tapi selama AI belum bisa ngopi dan curhat, posisi kita (sedikit) aman

Lagarenze 1301

Sewaktu SD, saya sering diganggu preman kelas. Badannya besar. Suaranya besar. Tinjunya besar. Cara terbaik melawannya bukan dengan melarikan diri, tetapi menghindarinya. Jangan sampai berpapasan di luar sekolah. Tak ada guru, ia bisa bebas berlaku kasar. Sampai suatu waktu, saya tidak tahan lagi. Saya mengumpulkan seluruh keberanian. Pensil saya raut sangat tajam dan saya bungkus pakai kertas koran menjadi benda misterius. Saat bertemu dengannya di belakang kantin, seperti biasa ia minta uang jajan. Saya menolak, ia mulai bergaya mengancam. Saya bulatkan keberanian untuk melawan. Saya bicara sekeras-kerasnya dengan mengatakan saya tidak takut. Saat preman kelas itu hendak memukul, saya selipkan tangan kanan ke balik baju. Ke benda misterius itu. Seperti siap menyerang dengan senjata tajam. Nah, ia kaget dan ragu-ragu. Melihat itu, saya perkeras suara dan menantangnya untuk maju. Sembari tangan tetap memegang benda misterius di balik baju. Badan besar itu diam. Saya melihat keraguan membesar di matanya. Maka, saya pun terus menantangnya. Long story short, sejak saat itu ia tidak pernah lagi mengganggu saya. Jadi, melarikan diri tak selalu jurus terbaik dalam menghadapi lawan yang lebih kuat.

Mbah Mars

DI DALAM KAMAR Jurus melarikan diri sebagai pertahanan terbaik juga sangat relevan ketika tukang kredit datang menagih. Namun, Bolkin menggunakan jurus lainnya. Sayangnya gagal total. “Le, nanti kalau Pak Jumerut datang bilang ya: Bapak pergi !”, kata Bolkin pada Jabrik. Jabrik kecil berusia 6 tahun. Pak Jumerut adalah tukang kredit yg berkeliling ke kampung-kampung. “Iya, Pak”, jawab Jabrik. Ternyata benar, hari itu Pak Jumerut datang. Jabrik sedang bermain di depan rumah. “Le, bapakmu mana ?”, tanya Pak Jumerut. “Tadi Bapak bilang, kalau Pak Jumerut datang saya diminta ngomong: Bapak pergi”, jawab Jabrik. Pak Jumerut manggut-manggut sambil menahan tawa. “Kamu anak yg baik. Lha terus Bapakmu di mana ?” “Itu di dalam kamar!”, jawab Jabrik polos.

Mirza Mirwan

Sekadar menambahkan dan meluruskan. Pak DI menulis bahwa reduksi tarif 115% -- dari 145% ke 30% untuk barang masuk dari Tiongkok dan dari 125% ke 10% untuk barang masuk dari Amerika -- itu bersifat sementara. Tetapi tidak secara spesifik menuliskan seberapa lama "sementara" itu, padahal di semua pemberitaan menuliskannya. Ya, reduksi tarif itu berlaku 90 hari ke depan. Lalu Pak DI menulis bahwa yang memutuskan tarif 30% untuk barang masuk dari Tiongkok itu menteri perdagangan (Howard Lutnick). Padahal Lutnick tidak ikut pembicaraan di Geneva. Wakil Amerika dalam itu pembicaraan tarif itu adalah Scott Bessent (menteri keuangan) dan Jamieson Greer (perwakilan dagang AS/USTR). USTR ini bukan lembaga di bawah departemen perdagangan, tetapi di bawah presiden langsung.

Komentator Spesialis

AS MELARIKAN DIRI Lebih cocok disebut itu. Dari awal saya sudah prediksi bahwa Amerika akan bertekuk lutut kepada Tiongkok. Dan perundingan dagang bilateral ini hanya untuk menutupi malu Amerika dan Trump saja. Kenapa ? Karena China menguasai 31.6% (US$ 5T) output manufaktur dunia. Sedang Amerika hanya separonya 15.9% (US$ 2.5T). Walaupun dalam hal besar konsumsi domestik, Amerika berapa di posisi terbesar yaitu US$ 18.8T, sedangkan China di posisi kedua dengan US $ 7T. Artinya yang diproduksi oleh Amerika kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sebaliknya China, untuk ekspor, termasuk ke Amerika. Dari data ini terlihat bahwa ketergantungan Amerika baik langsung maupun tidak langsung melalui supply chain terhadap China adalah lebih besar.

Leong Putu

Wiiiik.... $ 2.500 x 16.600 = 41.500.000. Itu per bulan? Weeeeh.... Nang Darjo omah 500jt an/unit masih ada, itu artinya.... Dan untuk sewa rumah type 55 rata² 15jt/tahun. Eheeem.... Jadi konklusinya : kalau cari rumah dan kontrakan nang Darjo ae, saya "bantu". Jangan lewat Dulur Rungkut, Pocan iku larang, nyamuk'e nakal²...

Mirza Mirwan

Kalau Anda berpikir bahwa gaji Marissa di PayPal buwesssar sekali, Anda tidak salah. Tapi sewa apartemen di San Fransisco Bay Area (San Fransisco, San Mateo, Santa Clara, Alameda, Contra Costa, Marin, Napa, Solano dan Sonoma) juga ngudubilah mahalnya. Untuk yang seluas 28m² (tipe studio) seperti ditinggali Marissa itu kayaknya sekitar $2.500 / bulan. Setara, maaf, gaji, tunjangan dan TPP Bung Leong Putu selama 3 bulan. Apakah hidup di Amerika itu enak? Dalam banyak hal memang enak, terutama bagi yang masih muda. Apalagi kalau punya pekerjaan yang mapan -- untuk sewa tempat tinggal maksimal 20% dari gaji. Tapi tidak-enaknya adalah rindu pada kampung halaman. Eh, sekarang tidak lagi ding. Anda bisa vidcall dengan keluarga di tanah air kapan saja.

Lagarenze 1301

Tambah kerjaan. Tak apa. Namanya juga dedikasi. Loyalitas. Tanpa batas. Demi pembaca. Setiap hari sekira jam 16.00, pria bernama Dahlan Iskan itu memelototi komentar di rubrik CHD. Untuk memilih “Komentar Pilihan”. Dari seratusan komentar. Kadang cuma 70. Tapi, pernah sampai 500. Memilih komentar itu gampang-gampang susah. Tapi, namanya pilihan Dahlan Iskan, yang berlaku adalah subjektivitas. Bagus bagi penulis komen, belum tentu aman bagi media ini dan bagi Dahlan Iskan sendiri. Kadang saking asyiknya memilih dan banyaknya komen yang mengena di hati, jumlahnya kebablasan. Pernah sampai 40. Sering 36. Tapi, kadang cuma 15 kalau kepepet waktu. Sekarang, ada tugas tambahan bagi Dahlan Iskan untuk memilih komentar. Untuk rubrik “Story of Diaspora”. Masalahnya, komentar untuk “Story of Diaspora” digabung dengan komentar CHD. Campur aduk. Harus dipilah dulu. Baru dipilih. Kenapa nggak rubrik “Story of Diaspora” itu yang ditambahkan kolom komentar di bawahnya? Agar Dahlan Iskan milih “Komentar Pilihan” untuk rubrik tersebut juga bisa lebih fokus. Tidak acakadut. Pembaca CHD juga tidak terganggu dengan komentar OOT yang terlalu banyak. Ntar ta’bilangin sama admin.

Lagarenze 1301

Siapa bilang Tiongkok menang lawan AS? Ini, lho, pernyataan Gedung Putih. "Kesepakatan perdagangan ini adalah kemenangan bagi AS, yang menunjukkan keahlian Presiden Trump yang tak tertandingi dalam mengamankan kesepakatan yang menguntungkan rakyat Amerika." :) :) :)

Hasyim Muhammad Abdul Haq

Kenapa ya kok Tiongkok tidak produksi kedelai sendiri? Saya kira Tiongkok itu bisa produksi apa saja. Saya pikir mereka hanya impor bahan tambang yang mereka tidak punya, atau barang jadi seperti mobil, elektronik, atau apapun yang memang diimpor karena brand-nya.

Gianto Kwee

Tai chi, Taijiquan, Thay Kek Kun, diciptakan oleh Thio Sam Hong seotang "Tosu" Pendeta Tao, pendiri Bu Tong Pay (Baca To Liong To, karya Chin Yung, Gan KL, Penyadur) Dengan konsep Putaran / Lingkaran sehingga "Lima Tahil me-Netral - kan Seribu Kati" Amerika menerapkan gaya "Forest Gump" (Tom Hanks/Aktor, Robert Zemeckis/Sutradara, Wnston Groom/Novelis, dan terkenal dengan ungkapan : "Run, Forest Run" Karena dengan ber Lari, Forest Gump jadi trkenal dan kaya, Salam Damai

Agus Suryonegoro III

ILMU TAI-CHI DAN ILMU TAKSI.. Tiongkok pakai tai-chi: Elegan. Lembut. Tapi mematikan. Lawannya, AS pakai tinju: Keras. Cepat Tapi langsung loyo, capek. Lalu lari. Tapi karena dah loyo, larinya pakai taksi.. ## Ingat: tai-chi itu strategi. Kalau "Lari"? Itu juga strategi—versi ekonomis, tanpa asuransi!

Liam Then

@Bang Faiz. Pikir-pikir, Tiongkok ini sejak normalisasi hubungan Amerika dan Tiongkok diakhir 1970-an. Sekitar 3jt siswa Tiongkok, menempuh pendidikan di Amerika. Jadi bisa dikata, apa yang Tiongkok bisa, belajarnya dari Amerika juga. Alaminya negara yang normal, kebijakan pemimpin mereka, selalu prioritaskan kepentingan nasional mereka. Masalahnya karena ada kata normal, sesuai teori Yin dan Yang, tentu ada yang "abnormal". Yang mana yah? Wkkwkwk

Komentator Spesialis

Coba kalau tanya Deepseek jawabannya akan beda : :Perang dagang ini akan menghancurkan Amerika. Dalam waktu singkat, China akan menang. Dengan syarat siap sabar 1 bulan, Amerika akan dengan sukarela datang minta waktu negosiasi".

Bruce Wijaya

kalo dalam art of war sun tzu "kenalilah musuhmu dan dirimu " Xi nampaknya sudah mengenal siapa si trump ini , bahkan juga sudah prediksi jauh2 hari biden akan di ganti oleh trump di tambah lagi typikal trump saat menjabat di periode 1 ..... maka china sudah paham kalo tarif di umumkan oleh trump maka itu adalah gertak negosisasi dengan tujuan semua negara pada datang minta nego (artinya yah menguntungkan AS lebih dari yang sudah berjalan sekarang)....nah banyak tuh negara2 datang rame2 ke trump untuk nego termasuk indonesia - senang sekali trump cukup gertak dapet cuan hahaha-- , akan tetapi Xi tidak meladeni untuk nego , malah membuat si trump ini nervous sampe ngarang2 tim china datang nego hahaha....... saat wartawan nanya ke china apakah akan menghadap ke us untuk nego ? jawabannya : hanya orang yang memasang lonceng (tarif) di leher harimau yang dapat melepaskan lonceng tersebut ....nah sekarang si trump sendiri yang lepas tuh loceng , china ga ngapa2in ....tarif balik seperti semula .. saya juga penasaran soal perang dagang antara china dan us ini , sampai2 saya tanya ke chat GPT ...jawaban chatGPT : perang dagang akan menghancurkan us, china dan negara lain ....secara jangka panjang US akan menang dalam perang dagang dalam jangka panjang dengan syarat rakyat US siap menderita minimal 1 tahun hahaha....ini baru 1 bulan aja sudah teriak2 , kalo menderita karena bencana alam masih bisa di telan tapi kalo asalnya baik2 saja tapi karena seorang trump jadi menderita ?

Alexs

Prof saya minta penjelasan tentang mafia yang lagi kita alami saat ini. Singkat dan yang mudah dimengerti. "Satu kata : Kalau mafia hukum sudah menguasai sistem, maka untuk menjadi jujur saja susah karena bisa hilang". Mafianya ada di mana saja?. "Ya di eksekutif, ya di legislatif, ya juga di yudikatif". Artinya sudah parah sekali tatanan hukum di kita ini?. "Iya benar sekali. Hukum sudah dijadikan transaksi. Sulit mencari keadilan". Apakah mafia sudah berefolusi Prof?. "Ya. Dari zaman Soeharto dulu namanya mafia peradilan. Karena dilakukan hakim secara perorangan". "Di zaman SBY dirubah karena semakin parah jadi mafia hukum. Pelakunya sudah hakim dan koruptor atau yang punya kasus". Kalau sekarang?. "Lebih parah lagi jadi mafia hukum peradilan". Kenapa Prof?. "Karena pelakunya sudah semua terlibat dari beberapa pihak. Ya hakimnya, ya jaksanya, ya koruptor, ya yang punya masalah hukumnya, ya advokatnya, ya paniteranya, sampai ke penyidiknya". "Istilahnya jadi mafia yang berjamaah". Pihak luar yang terlibat siapa saja Prof bisa lebih jelas?. "Terdakwa/ yang berperkara. Orang dengan kekuasaan politik/ekonomi. Orang.pihak yang punya kepentingan dalam kasus". Arti mafia hukum sendiri apa Prof?. "Orang menggunakan hukum sebagai alat dengan cara berkolaborasi dan berkolusi untuk memenangkan suatu perkara". Sedih ya Prof?. "Sedih sekali, karena yang benar saja bisa disingkirkan oleh penguasa dengan kekuatan oligarkinya". Masih ada optimisme?. "Harapan pemimpin saat ini berani".

Liam Then

Pernahkah anda kepikiran, kenapa dosen yang mengajar di banyak universitas itu kurang pintar apa dalam bidang mereka. Kenapa banyak dari mereka tak bisa konversi keahlian mereka menjadi keunggulan ekonomi? Apakah mereka kurang ulet, atau kurang motivasi? Kebanyakan sering bukan, manusia itu adalah mahluk yang sangat unik. Kita terlahir dengan bakat dan kharakteristik unik masing-masing, belum lagi jika faktorkan tentang banyak hal, seperti latar belakang keluarga,dan lingkungan, serta kesempatan. Apalagi dalam bidang karier wirausaha. Analoginya mungkin cocok seperti ini, seperti orang yang piawai bermain gitar, beberapa memang terlahir dengan sambungan urat syaraf khusus diotak mereka. Pak DI jika dulu tidak dapat kesempatan dimentori oleh banyak mentor kelas wahid, mungkin tak akan ada CHDI jadi tempat kumpul perusuh. Tapi bolehlah kita apresiasi Pak Iskan, berhasil produksi anak berbakat istimewa, alot dan maniak kerja. Bayangkan dulu pernah tulis cerita,waktu kecil kena mata cangkul, cuma diludah saja. Saya ingat dulu dientup tawon kecil saja, demam tiga hari. Saya sering menghibur diri dengan filosofi ciptaan saya sendiri : orang yang tak sukses itu perlu ,supaya ada yang bisa disebut sukses. Waktu putuskan drop out d3 manajemen dulu, hal utama yang saya pikirkan begini : satu perusahaan ada berapa manajer? Ini kelas manajemen di akademi saya saja, total siswanya sudah lebih 300 disemua kelas pada angkatan saya saja.

Agus Suryonegoro III

@Gianto Kwee.. Terima kasih tambahan ilmunya terkait Tai-Chi. Saya pembelajar "jauh" dan praktisi Tai-Chi untuk kesehatan. Hari ini saya juga dapat "ilmu" tambahan tentang TCM dari pak Ifan Winarno, seorang tokoh dan praktisi TCM dari Jawa Timur, tetapi ladang pengabdiannya di Bali. Ternyata, ilmu itu, semakin ditambah, malah terasa semakin kurang.. Salam hormat..

Fajar Priokusumo

Pertahanan terbaik adalah melarikan diri. Itu juga jurus rahasia dari Jon Kredit....

Komentator Spesialis

Duh ! Sesak dada baca berita Kejati usut Dugaan proyek fiktif TELKOM lebih dari Rp 10T ! Korupsi semakin meluas. Termasuk ke PT. TELKOM di anak dan cucu perusahaannya. Menurut saya, sebaiknya PT. TELKOM ini DIBUBARKAN saja ! Lho kok bisa ? Begini penjelasannya. Pertama, kinerjanya sejak tahun 2017 terus melorot dibawah ekspektasi. PT. Telkom gagal menggarap pertumbuhan market dan segmen baru. Kedua, bisnis PT. TELKOM sekitar 60% lebih revenue dari anak usaha PT. TELKOMSEL. Kalau kita bedah lagi, ditambah Telin dan PT. Sigma Caraka (data center) serta Mitratel, maka PT. TELKOM tinggal ampas dan tulangnya doang. Sedangkan struktur management di PT. TELKOM sebagai induk usaha sangat gemuk. Buat apa punya induk usaha yang hanya menyedot duit tanpa mampu inovasi baru. Bahkan cenderung menjadi sumber kebocoran seperti kasus dugaan korupsi Rp 10T lebih diatas. Di spin off saja, Telkomsel listed sendiri dan berdiri sendiri, Sigma Caraka listed sendiri dan berdiri sendiri, seperti Mitratel yang sudah listed. Agar anak usaha bisa mandiri dan memacu bisnisnya. Masa data center saja keok sama DCI. Lalu PT. TELKOM silahkan kembangkan bisnis baru dari tulang dan ampas tadi. Sebab kalau tidak, anak perusahaan yang industri dan kinerjanya potensial, akan terhambat dan hanya jadi sapi perahan. Tentu susunya banyak yang mengincar dong !

HONDA CBR150R

Lihat tulisan diaspora hari ini jadi teringat tulisan bersambung wartawan di Batam(namanya abdul atau abdur kl gak salah) yang sampai sekarang gak ada kelanjutannya. Ceritanya tentang konspirasi pembunuhan.

Agus Suryonegoro III

NINGGAL GELANGGANG, COLONG PLAYU VERSI TRUMP.. Istilah Jawa “ninggal gelanggang, colong playu” menggambarkan seseorang yang meninggalkan arena pertarungan diam-diam, saat situasi tak lagi menguntungkan. Dalam konteks perang dagang AS–China, istilah ini pas menggambarkan manuver Donald Trump. Setelah mengobarkan tarif besar-besaran hingga 145%, dan menciptakan ketegangan global, Trump akhirnya melunak—sepakat menghapus sebagian besar tarif dan bahkan memberi isyarat perdamaian. Padahal sebelumnya ia berkoar tak akan mundur. Langkah ini tak diumumkan dengan nada kalah, tapi dikemas sebagai "strategi damai"—padahal tekanan ekonomi dalam negeri, defisit perdagangan, dan keluhan industri membuat posisinya kian lemah. China, dengan gaya tai-chi-nya, tak frontal, tapi konsisten. Akhirnya lawan mundur sendiri. Maka, ini bukan sekadar "melarikan diri" seperti ditulis pak Dahlan Iskan di CHDI hari ini, tapi colong playu—mundur diam-diam sambil tetap bergaya. Bukan soal siapa paling kuat, tapi siapa paling tahan. Dan kali ini, gelanggang ditinggal Trump. Tanpa bunyi genderang..

Komentator Spesialis

Kenapa Indonesia gagal jadi produsen kedelai dan jagung ? Ini pertanyaan yang saya masih belum nemu jawabnya. Gimana tidak. Indonesia ada di katulistiwa, gemah ripah lohjinawi. Tongkat kayu jadi tanaman (singkong maksudnya mungkin). Ayah saya punya sawah. Tetapi bukan petani. Saat itu tidak luas juga, cuman sekitar 300 meteran persegi. Saya pernah diajak nanam jagung dan kacang. Simple. Biji direndam minyak tanah agar nggak dimakan semut. Ladang digaris. Ayah saya bikin lubang pakai tongkat kayu. Saya masukkan bijinya ke lubang tersebut lalu tutup pakai kaki. 3 bulanan kami sudah panen kacang atau jagung berkuintal kuintal tanpa perlu menyiram.

Tivibox

Nasihat ahli berkelahi : pertahanan terbaik adalah melarikan diri.... Nasihat pelatih bola : pertahanan terbaik adalah menyerang..... Tapi.... Kalau dalam permainan bola terjadi perkelahian, pertahanan terbaik adalah : menyerang lalu melarikan diri...

Komentator Spesialis

Pertahanan terbaik adalah melarikan diri. Ternyata jurus silat ala seri ajian serat jiwa level 10 Brama Kumbara dan Mantili yang di jaman dulu sangat efektif ini, jaman sekarang sudah ketinggalan jaman. Suatu hari HP saya berdering. Panggilan dari nomer yang tidak saya kenal masuk. Saya biarkan, mati sendiri. Masuk lagi panggilan dari nomer berbeda beberapa nomer belakangnya. Saya diamkan mati sendiri. Nggak begitu lama, masuk lagi panggilan serupa. Dengan keberanian ala gundala, saya angkat panggilan tsb. Orang diujung sana nanya apakah bapak teman bapak "D" ? Saya jawab "benar !". Ternyata setelah ditelisik, nomer saya rupanya ada di list memori HP seorang teman yang pinjam uang ke pinjol belum dilunasi. Si pinjol, dengan mata gelap telpon ke nomer siapa saja yang ada disitu termasuk saya. Duh ! Ternyata jurus melarikan diri tidak berlaku lagi.

Sumber:

Komentar: 120

  • Alex Ping
    Alex Ping
  • Liam Then
    Liam Then
  • Juve Zhang
  • Aspar Koto
    Aspar Koto
  • Liam Then
    Liam Then
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Pryadi
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Pryadi
    • Liam Then
      Liam Then
    • Pryadi
    • Mz Arifin
    • Pryadi
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • TERATE MEKAR
    TERATE MEKAR
  • siti asiyah
    siti asiyah
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Suhari Ete
    Suhari Ete
    • Suhari Ete
      Suhari Ete
    • Liam Then
      Liam Then
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Juve Zhang
    • Juve Zhang
  • Alexs
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mz Arifin
  • Agus Suryonegoro III
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Juve Zhang
  • Komentator Spesialis
    • suhartono suhartono
      suhartono suhartono
  • saeful Uyun
    saeful Uyun
    • Liam Then
      Liam Then
  • saeful Uyun
    saeful Uyun
  • Herry Isnurdono
    Herry Isnurdono
    • Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Mada Suradi
    Mada Suradi
    • Komentator Spesialis
  • Muliyanto Krista
  • Tivibox
    Tivibox
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Sasmita
    Sasmita
    • olly dolly
      olly dolly
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Rashad Alvarado
    Rashad Alvarado
  • Rashad Alvarado
    Rashad Alvarado
  • Ulil Abshor
    Ulil Abshor
  • Rashad Alvarado
    Rashad Alvarado
  • olly dolly
    olly dolly
  • Umar Sidik
    Umar Sidik
  • Mojo Sugiarto
    Mojo Sugiarto
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
  • Komentator Spesialis
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
  • Agus Suryonegoro III
  • Naze Nazuka
    Naze Nazuka
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • sense habibie
    sense habibie
  • Agus Suryonegoro III
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Waris Muljono
    Waris Muljono
    • Muhammed Khurmen
      Muhammed Khurmen
  • Agus Suryonegoro III
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
    • Alexs
  • Agus Suryonegoro III
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Burhanuddin Abd. Hamid
    Burhanuddin Abd. Hamid
  • Agus Suryonegoro III
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
  • Agus Suryonegoro III
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Agus Suryonegoro III
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • DeniK
    DeniK
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
    • Mz Arifin
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Mz Arifin
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Liam Then
      Liam Then
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
    • Mz Arifin
  • my Ando
    my Ando
  • Agus Suryonegoro III
    • xiaomi fiveplus
      xiaomi fiveplus
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Kang Sabarikhlas
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Agus Suryonegoro III
  • Mz Arifin
    • Mz Arifin
    • Mz Arifin