Rumah Stasiun

Rumah Stasiun

Syukurlah ide lama menggabungkan stasiun KRL dengan rumah susun ternyata sudah terwujud di Jakarta.

Sudah di tiga stasiun. Masih akan terus dikembangkan ke stasiun lain. Tidak lagi hanya ada di Chongqing atau Hong Kong.

Saya happy membaca komentar-komentar di Disway kemarin. Misalnya dari Ulik Kopi --Anda pemilik kafe Ulik?

Di stasiun Pondok Cina sudah dibangun apartemen 940 unit. Di stasiun Rawa Buntu 1.861 unit. Di Tanjung Barat 1.216 unit. "Bangunan bertingkat itu bisa dibilang menyatu dengan stasiun, apalagi yang di Pondok Cina," tulis Ulik Kopi.

Sewaktu mengoordinasikan KAI dan Perumnas dulu saya sudah sering ke Chongqing. Kota di pedalaman Tiongkok ini memang bisa memberi banyak inspirasi. Pun sampai sekarang.

Terutama tiga tahun terakhir. Setelah Covid-19 berlalu.

Penataan tebing di sepanjang sungai Changjiang, sangat menakjubkan. Para arsitek dan ahli tata kota akan bisa dapat banyak inspirasi dari sana. Menakjubkan. Jauh mengalahkan Hong Kong. Atau Niigata.

Bagaimana tebing di pinggir sungai itu jadi cafe dan kios wisata setinggi setara 11 lantai. Di tebing yang lain jadi ratusan cafe out door seperti menghiasi tebing. Cahayanya gemerlap, melantul pula di air sungai Changjiang dan Jialing.

Jakarta akhirnya melaksanakan juga ide itu. Pengacara dan detektif partikelir Boyamin Saiman juga kirim WA ke saya: di stasiun Rawa Buntu dekat BSD sudah ada apartemen di stasiun KRL. Dikembangkan oleh Perumnas (BUMN). Dari rencana 3 tower sudah selesai 1 tower. Saat ini sudah mulai dibangun tower kedua. Harga kisaran 400 juta. Laris manis .

Boyamin juga mengingatkan saya: tiket KRL sekarang Rp. 3000. Bukan Rp 1.500 lagi.

Boyamin tahu persis semua itu. Ia tergolong orang kaya yang suka naik KRL. Di stasiun tujuan nanti, di Jakarta, ia naik ojek ke kantor. Hampir setiap hari seperti itu. Praktis. Cepat. Di KRL bisa sambil bekerja pakai HP. Kebalikannya kalau ia naik mobil dari BSD.

Sejak dulu pun yang saya incar memang perumnas. Bekerja sama dengan KAI. Sama-sama BUMN. Akhirnya jadi kenyataan.

Itu sangat baik. Tapi bukan yang terbaik. Pembicaraan antara KAI dan Perumnas terlalu makan waktu. Sama-sama punya ego. Sama-sama ingin dapat keuntungan lebih besar.

Akhirnya orientasinya bisnis. Harus untung. Harus balik modal dengan cepat. Itu tidak salah. KAI dan Perumnas adalah perusahaan, meskipun statusnya BUMN.

Dengan contoh nyata di tiga lokasi itu KAI dan Perumnas sudah memecahkan kebekuan. Tinggal apakah seterusnya masih seperti itu. Atau lebih diarahkan untuk tujuan bernegara yang lebih baik.

Sepanjang pendekatannya tetap bisnis maka berapa pun rumah dibangun tidak bisa memecahkan persoalan kampung kumuh. Rumah susun kian banyak tapi perumahan kumuh tidak berkurang. Kampung miskin tetap jadi warisan dari satu gubernur ke gubernur berikutnya.

Kita harus ingat: kepentingan utama rumah di stasiun adalah untuk mereka yang  berpenghasilan tetap tapi rendah, yang tiap hari ke tempat kerja di jalur itu. Bukan untuk mereka yang ingin investasi. Atau untuk jadi rumah kedua apalagi ketiga.

Masih begitu banyak stasiun yang bisa dibuat seperti Rawa Buntu. Gubernur DKI Jakarta bisa ikut terjun. Bukan untuk bisnis. Harus lebih banyak untuk mengurangi kampung kumuh di Jakarta. Mereka jangan digusur jauh. Itu akan mencabut akar dan ekonomi mereka. Tapi kalau di ”gusur” ke rumah susun di stasiun justru memperkuat akar mereka.

KAI dan Perumnas sudah memulai di tiga lokasi. Betapa cepat kalau gubernur Jakarta ikut membawanya lari.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 28 April 2025: Monorail Mau

Lagarenze 1301

Ada ide yang sama, yang mengemuka menjelang Pilkada Jakarta yang baru lalu. Siapa yang melontakan ide itu, saya lupa. Atau tak perlu disebut. Untuk mengatasi kemacetan Jakarta, maka pekerja idealnya tinggal dekat tempat kerja. Yang tersambung dengan fasilitas transportasi umum. Untuk itu, perlu dibangun kantong-kantong permukiman. Terutama untuk pekerja. Yang tersambung dengan sarana transportasi umum. Para pekerja ke kantor tak perlu pakai kendaraan sendiri. Begitu keluar dari rumah, apartemen, atau apapun namanya, tinggal jalan sedikit sudah ketemu stasiun kereta atau stasiun bus. Kerja di Jakarta Selatan, tinggalnya di Jakarta Selatan juga. Atau dekatnya. Namanya juga ide. Yang bagus biasanya sulit diwujudkan. Apalagi kalau yang punya ide kalah pilkada. Apalagi kalau.... 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

LELUCON PARA AKTIVIS KERETA CHONGCHING.. "Saya baru tahu.. "Di Chongqing, kalau kita lupa beli bahan makanan, kita bisa langsung naik kereta dari apartemen ke stasiun di lantai enam. "Tapi kalau kita terlalu asyik main hp dan lupa turun di stasiun, kita bisa berakhir di lantai tujuh.. "Dan tiba-tiba jadi tamu tak diundang di pesta makan malam tetangga.. ### Cerita ini, kalau benar terjadi, tak terlihat oleh kamera wisatawan.. 

djokoLodang

-o-- MENUNGGU KERETA ... Kalau toh ide Anda itu ditentang mungkin karena satu hal: suara berisiknya KRL di Jakarta. ... *) Sepasang suami istri muda baru saja pindah ke apartemen dekat stasiun kereta api di pinggiran Jakarta. Mula-mula mereka sangat senang. Setelah dua minggu istri merasa sangat terganggu dengan bisingnya suara kereta yang lewat. Terrutama saat dia berbaring di tempat tidur. Tapi dia tidak sampai hati menyatakan keluhan itu kepada suami, yang telah susah payah menabung bertahun-tahun guna membeli apartemen itu. Akhirnya dia memutuskan minta jasa instalasi interior untuk mengatasi masalah itu. Siang menjelang sore, si tukang baru datang. "Apa yang bisa saya bantu?", tanyanya. "Bisa kah Anda memasang peredam suara di kamar tidur kami?" "Apa masalahnya?" "Suara bising kereta yang lewat sangat mengganggu saya. Terutama saat saya berbaring di tempat tidur. Istirahat saya pun sangat terganggu karenanya...." Mereka pun masuk ke kamar tidur, "Silakan Anda buktikan ..." Tukang instalasi mencopot sepatunya dan berbaring di tempat tidur. Menunggu datangnya kereta api. Tanpa disangka, suami pulang awal. Langsung masuk kamar tidur. "Apa-apaan ini???, tanyanya, sangat marah. Sedang apa kalian?" "Percayakah Anda? Kami sedang menunggu kereta lewat..." jawab si tukang. --koJo.-

djokoLodang

-o-- TERIMA KASIH, TUHAN Hari Minggu kemarin, saat kebaktian, pendeta bertanya apakah ada jemaat yang ingin mengucapkan terima kasih atas doa yang telah dijawab. Seorang wanita berdiri dan maju ke depan. Da berkata, "Saya berterima kasih kepada Tuhan atas doa yang terkabulkan. Dua bulan lalu, suami saya, Toni, mengalami kecelakaan mengerikan, jatuh saat naik sepeda. Skrotumnya cedera parah. Rasa sakitnya luar biasa dan saya tidak tahu apakah para dokter dapat menolongnya." Terdengar seruan tertahan dari para pria di jemaat saat mereka membayangkan rasa sakit yang dialami Toni yang malang. Da melanjutkan, "Toni sangat menderita. Setiap gerakan membuatnya sangat kesakitan. Kami berdoa saat para dokter melakukan operasi yang rumit. Mereka dapat menyatukan kembali sisa-sisa skrotum Toni yang retak dan melilitkannya dengan kawat logam halus untuk menahannya di tempatnya." Sekali lagi, para pria di jemaat merasa tidak nyaman, membayangkan operasi mengerikan itu. Da melanjutkan, "Sekarang, Toni sudah keluar dari rumah sakit dan dokter mengatakan, seiring berjalannya waktu, skrotumnya akan pulih sepenuhnya." Semua pria yang hadir menghela napas lega. Pendeta berdiri dan bertanya apakah ada orang lain yang ingin mengatakan sesuatu. Seorang pria berdiri dan berjalan perlahan ke podium. Ia berkata, "Halo, saya Toni dan saya hanya ingin mengingatkan istri saya. Jangan salah sebut lagi. Sternum, ...bukan skrotum ..." --koJo.-

Liam Then

Pak DI tekankan tentang pendapatan dan kondisi keuangan para keluarga dari kelas pekerja yang nantinya akan menempati apartemen di atas stasiun kereta dalam bayangan itu. Begini bayangkannya. Kita andaikan setiap keluarga muda kelas pekerja, biasanya minimal kredit motor sebiji. Rerata kelas pekerja ini, gunakan skema angsuran 2-3 tahun. Anda sudah tahu berapa jadinya totalan harga motornya setelah kena bunga angsuran. Itu ada disekitar rentang 30-50jt. Para pekerja ini jerih payah keringatnya, jadi lesap dimakan waktu, ketika lunas motornya , duit mereka 30-50jt, hanya menjadi berharga 10-15jt. Jadi mereka ini sudahlah cukup susah karena kendala transportasi, harus menanggung kerugian materil. Gaji mereka banyak yang habis kekendaraan. Jika apa yang dipikirkan Pak Bos dalam artikel hari ini bisa jadi kenyataan, kita anggap ada 10.000 keluarga penempat apartemen diatas kereta api dengan sewa murah, yang cukup cerdas(ayau bahkan kalau perlu dikasih tahu dan dididik, didorong, dibentuk kebiasaannya untuk naik kereta dengan pemberian voucher karcis gratis berkala) untuk tak kredit motor, mereka pasti akan bisa punya tabungan sekitar minimal 20jt rupiah per tahun, kalau kita diskon dengan hal yang alami, "ada uang enak belanja" , bukan artinya mereka akan bulat-bulat bakal punya tabungan 30-50jt akibat tak kredit motor. Jumlah tersebut kalo 3 tahun, bakal jadi 60jt. Anda sudah tahu, betapa banyak kisah hidup seseorang berubah dengan modal 5jt. 

Liam Then

Dari banyak pemimpin era lampau yang saya kagumi, Umar Bin Khattab adalah salah satu yang tempati posisi paling tinggi. Sering terbaca contoh kemuliaan Umar ,yang sampai panggul karung tepung sendiri untuk diberikan kepada rakyat. Pemimpin era sekarang, sungguh nasibnya gampang, tak perlu ikut perang seperti Umar dulu, boro-boro panggul karung beras, mobil dinas ,rumah dinas, sampai duit untuk beli beras dan tunjangan dan kesehatan anak istri full disediakan oleh rakyat. Pemimpin yang baik itu, cuma satu kesibukannya, sibuk pikir perbaikan hidup rakyat. Hatinya susah jika masih banyak rakyat yang susah. Makanya banyak era pemimpin baik, semua berciri tanda kerja keras mereka bikin penghidupan rakyat makin baik. Setiap waktu mereka habiskan, untuk bikin makin banyak rakyat mereka lebih nyaman hidupnya. Manusia itu terbatas kemampuannya, itupula yang membatasi para pemimpin baik itu. Tapi mereka tak berhenti, sehari satu setahun 365, dengan guliran waktu, jika ada pemimpin yang mampu ubah hidup rakyatnya sehari 10, efek bola saljunya bisa terlihat seperti yang terlihat di Tiongkok. 600jt (lebih) orang terangkat dari kemiskinan. Terangkat dari status terpuruk -"The sickman of Asia" -, hingga menjadi salah satu kontender superpower dunia. Jadi pemimpin yang baik sebenarnya tidak susah, tak perlu kaya. Ia cukup hanya perlu, ada rakyat di benak dan hatinya.

Wilwa

@Liam. Betul. Itu pula yang dipuji Jeffrey David Sachs dan Richard David Wolff. Bagaimana Tiongkok bisa mengangkat penduduknya dari jurang kemiskinan. Tapi dua orang keturunan Yahudi Amerika ini menyayangkan Amerika yang tak mau kolaborasi dengan Tiongkok tapi malah “ngajak berantem” hanya karena status sebagai adidaya ekonomi terancam dan tergeser. Faktanya memang sudah. Secara Purchasing Power Parity, Tiongkok adalah adidaya ekonomi. Tapi secara nominal tetap Amerika. Lha iyalah khan GDP diukur pake NOMINAL USD! Dan Amrik tinggal cetak itu Benjamin Franklin semau gue.:):):) Tapi kualitas (Purchasing Power) gak bisa bohong. Walau secara kuantitas (Nominal) USA tetap number one. Lha yang satu produsen/manufaktur terbesar dan yang satunya lagi konsumen terbesar. Yang satu mengukur GDP berdasar produk konkrit yang satunya lagi mengukur GDP pake pendekatan pengeluaran yaitu C+I+G. Mudahnya, dengan kata lain tinggal cetak USD untuk semua pengeluaran itu. :):):

Juve Zhang

India punya pesawat militer Perancis Rafael tapi tetap gak berani lawan J17....kuncinya rudal pelengkap Rafael gak jangkau jauh sampai 300 km an.....perang itu siapa duluan nembak kans menang besar apalagi di udara bebas.....jika rudal udara ke udara anda kelas jangkauan 100 km.....lawan yg kelas 300 km tentu anda tahu diri....akan ditembak duluan sebelum musuh masuk jangkauan tembak rudal kita....rasanya Rafael pesawat bagus cuma rudal masih jadul jangkauan tembak nya.....bukan mengecilkan hati India tetapi anda menghadapi teknologi Tiongkok yg 15 lebih maju dari Amerika apalagi Perancis sudah jadul.....

Juve Zhang

Tiongkok kalau kasih sekutu mau perang tentu diberikan yg canggih....rudal udara ke udara nya tercanggih dengan jarak tembak 300 km.... dahsyat efeknya.....F16 Amerika paling di tempeli yg rudal jarak 50 km an....itu sudah keren....tapi zaman sekarang sudah jadul.... makanya rontok di lahap s 300.....400 dkk....ini pesawat kakek tua.... hanya dimiliki negara Dompet kurcaci....nafas bengek....kaya Argentina yg diberi Amerika....dia gak tahu itu pesawat zaman perang teluk 1991....wkwkq...kadang jatuh kesandung atau keseleo maklum sudah grandpa......bagi Argentina itu sudah pesawat paling hebat pernah dilihat.....setiap hari lihat kesusahan terus menerus akibat uang jatuh ke jurang....

Liam Then

Hari ini terpikir pula IKN , kota baru modern yang sedang dibangun, dan kabarnya progress sudah capai 97%. Itu kalau cuma terkait fisik, di Tiongkok ada satu kota yang full fungsional, 100% terbangun, ada yang kosong melompong. Perlu dipikirkan bagaimana supaya IKN cepat terisi. Caranya mungkin mudah, di Indonesia ini kita tak kekurangan orang muda. Jadi selain aparatur pemerintah pusat yang nanti dipindah kesana. IKN perlu dijadikan magnet agar bisa berisi anak muda.Energi dan enerjiknya banyak anak muda Indonesia di IKN pasti akan bikin kota modern ini menjadi lebih cepat hidup dan semakin fungsional. Dirikan universitas unggul di IKN, cepat operasionalkan, fokus fakultas harus dibidang teknologi, teknik informatika, industri, infrastruktur, mesin,pertanian dan kelautan modern, geologi dan satu lagi kesehatan. IKN harus jadi pabrik generasi insinyur ,ahli sains dan kesehatan terdepan di Indonesia. Dengan kebiasaan anak muda zaman kini yang gemar medsos, IKN akan selalu masuk radar informasi. Energiknya banyak anak muda di IKN bisa bikin hidup di IKN menjadi lebih hidup. Tapi ini hanya bisa terjadi, dengan inisiasi pemerintah. Kalau cuma minta dan anjurkan investor masuk, kebanyakan kali akan jadi seperti pungguk merindukan bulan.

Mirza Mirwan

Kalau Anda membaca berita tentang kondisi Gaza di media sini, mungkin dengan mudah Anda akan membenci Israel secara keseluruhan. Padahal harusnya hanya pemerintah Israel d.h.i. Netanyahu dan kabinetnya. Polling yang diselenggarakan Channel 12 sebulan yang lalu menunjukkan bahwa 70% responden tak percaya lagi pada pemerintah. Di kalangan pemilih partai koalisi pemerintah sendiri 37% juga tak percaya lagi pada Netanyahu. Demonstrasi anti pemerintah terus berlangsung tiap akhir pekan. Bahkan kian bertambah pesertanya. Kalau semula hanya di Jl. Begin dan Jl. Kaplan, sekarang juga di Hostages Square dan Habima Square. Para mantan pejabat tinggi ikut menyampaikan orasinya. Dan orator bintangnya tetap Einav Zangauker, ibu dari Matan Zangauker yang masih menjadi sandera Hamas. "Seluruh rakyat telah ditipu," kata Einav. "Kita diberitahu bahwa tekana militer akan membawa para sandera pulang, (padahal) itu justru akan membunuh mereka." Kenyataannya, memang, seluruh sandera yang sudah kembali semuanya lewat kesepakatan gencatan senjata. Sandera yang tewas juga akibat gempuran IDF, bukan karena ulah Hamas. Yehuda Cohen, ayah Nimrod Cohen (sandera), juga bicara keras. Ia menyebut Netanyahu sebagai penjahat yang melawan rakyatnya sendiri. "Tujuannya untuk menyia-nyiakan waktu agar ia tetap berkuasa." Para demonstran anti pemerintah itu ingin Netanyahu mengakhiri perang dan bawa pulang 59 sandera yang masih tersisa. Lebih dari setengahnya sudah meninggal. 

Juve Zhang

Omon omon soal rumah..... namanya Rumah di Tiongkok itu bahan baku beton ... kalau Amerika rumah itu bahan baku Kayu dan GRC ...itu karena takut gempa ....mirip Jepang....jadi Rumah kita kalau kayu dan GRC sudah banyak yg bisa buat namanya Rumah Liar harus ditertibkan....wkwkwk. kalau mengacu ke Amerika.... membangun jutaan rumah kayu dan GRC rasanya banyak yg mampu.......apakah pak ARA lagi bangun rumah GRC dan Kayu????...wkwkw...standar Amerika....

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

TRUMP, SOAL KANADA: SAYA SEDANG TAK BERCANDA.. "Sebenarnya tidak, saya tidak sedang bercanda". (Begitukata Trump saat ditanya soal pernyataannya menjadikan Kanada negara bagian AS ke-51 dalam wawancara yang dilakukan hari Selasa dilansir dari The Hill). "Saya pikir Kanada, apa yang Anda katakan itu, 'Yah, yang itu, saya mungkin bercanda' "Tapi saya benar-benar tidak sedang bercanda. "Kanada adalah kasus yang menarik". (Tambah Trump). ### Saya "dua rius". Dua "kali lipat" dari "satu rius".

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MONOREL: ANTARA REL, REALITAS, DAN ROMANTIKA Ide membangun apartemen di atas stasiun KRL adalah sintesis jenius antara arsitektur, ekonomi, dan impian kaum urban. Yang lelah mengukur waktu dengan jarak. Seperti dalam puisi modern, di mana rima bersua dengan logika, konsep ini merangkul rasionalitas dan romantisme dalam satu tarikan rel. Secara ilmiah, mengurangi biaya transportasi hingga 70% akan meningkatkan disposable income, memperkuat kelas menengah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi domestik. Namun, realitas kita kerap berisik. Bukan hanya suara rel baja, tapi juga suara birokrasi yang gemar memperdebatkan sebelum bergerak. Monorel di Chongqing membuktikan: roda karet bisa menghaluskan bising. Sementara beton mematri stabilitas. Tinggal satu soal: kemauan politik—yang, sayangnya, tidak bisa diganti dengan roda karet. ### Di negeri ini, gagasan sering tersandung bukan oleh hukum fisika. Melainkan oleh hukum "nanti dulu". 

Antonio Samaran

Pak DI tidak belajar dari pengalaman ketika di pln utk membeli tanah buat pendirian sutet saja terhalang oleh aturan! Sudah terbukti idealisme bisa membawa anda ke penjara. Mendirikan rumah susun di atas rel melanggar UU no.23 thn 2007 ttg Perkereta-apian pasal 178. Selain itu sanksi pidana menanti di pasal 192. Ini ditambah lagi peraturan gubernur DKI no.135 thn 2019 menetapkan Garis Sempadan Kereta Api (GSKA) adalah 9 meter dari ruang milik jalan rel kecuali bangunan stasiun. Ditambah lagi aturan Garis Sempadan Bangunan yg hrs sekian meter dari jalan maka hampir mustahil menemukan lahan kosong di sekitar rel KA apalagi dlm jumlah banyak. Bangsa kita sering membuat aturan yg memenjarakan diri sendiri! Msh ingat bbrp dekade lalu ada beberapa rumah gubuk yg tersisa di tengah jalan Kanjeran Surabaya bertahun-tahun krn ganti rugi tdk disepakati! 1 pihak pemilik minta harga berlipat, di lain pihak pemerintah tdk boleh membayar melebihi yg ditetapkan kecuali ada pemimpin "gila" yg bersedia masuk penjara buat menyelesaikannya. Benar kata Prabowo Indonesia tenggelam 2030! Kalo nasib sedikit baik bolehlah tenggelam di 2050. 

Alex Ping

Rumah di sekitar stasiun sudah mahal. Tidak terjangkau. Maka pemerintah bisa bekerja sama dengan KAI: bangun rumah susun di lahan stasiun KRL. Andai proyek ini bisa terealisasi makan dalam hitungan jam atau hari rumah2 stasiun itu akan sold out. Kemudian harganya langsung melonjak bagi yang membutuhkan. Hmmm sering dengar yang beginian? Mungkin harusnya rumah stasiun dibuat sistem sewa/ kontrak aja, itupun harus dikoneksikan dengan tiket terusan tiket krl sebagai syarat pembelian, dimanahak sewa tidak boleh dipindahtangankan, dst. Dengan syarat yang ribetpun saya yakin masih bisa dimainkan. Menaikkan golongan menengah terdengar mulia, tapi para mafia di negeri ini masih kekurangan pemasukan juga.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp, sobat wilwa, bp udin dan teman2 rusuhwan. "Pembangynan pabrik BYD di subang diganggu ormas. DPR desak pembentukan satgas antipremanisme! " Demikian judul berita di disway. Id. Menurut google. Premanisme adalah sebutan pejoratif. Yg sering digunakan untuk merujuk kpd kegiatan sekelompok orang yg mendapatkan penghasilan terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain. Lah, berarti kan premanisne itu tindak pidana biasa. Hanya saja, di negeri di kulon vanuatu ini. Selain memeras. Premanisme juga bisa mengancam, merusak, menganiaya bahkan ada pula sampai menghilangkan nyawa. Apakah DPR merasa polri gagal melindungi rakyat dari premanisne. Hingga sampai perlu dibentuk satgas? Mengapa polri tampak gagap menghadapi premanisme? Banyak penyebabnya. Bisa karena tidak serius bekerja. Bisa karena merasa kalah kualitas melawan preman. Bisa karena sungkan kepada ketua dewan pembina ormas. Bisa juga karena terlalu sibuk hingga tidak ada waktu dan tenaga untuk melindungi rakyat. Lah, sibuk ngapain aja? Mungkin sedang repot ngurusi ngelundungi program MBG, sedang repot belajar bertani. Maka, kembalikanlah polri ke fungsi dasarnya sesuai UU. Menegakkan hukum dan kamtibmas. Stop berpura pura jadi petani dan ahli gizi. 

Komentator Spesialis

Gangguan preman ? Kita yang bisnis di kawasan industri yang membentang dari Cibitung sampai ke Subang sudah biasa kale.... Gilanya lagi, si preman itu kadang bekerjasama dengan ordal, sampai tahu berapa invoice kita. Dari situ mereka minta misal 1%. Itu case ekstremnya ! Dan kocaknya, mereka lakukan itu atas nama "kearifan lokal" atau putra daerah atau penguasa wilayah. Wah, ngeri ini. Kita vendor cuman bisa bertekuk lutut memenuhi permintaan mereka. Makin baru kawasan industri, makin ganas aksinya. Waini seperti yang di Subang sudah kita prediksi itu. Sedangkan kawasan industri yang sudah lama seperti MM2100, Jababeka, Delta Silicon, EJIP, BIIE dll. bisa dibilang sudah musnah. Mereka sudah kebagian bisnis limbah, yang bisa menghasilkan milyaran sebulan. Kawasan industri GIIC kadang masih ada. Kawasan industri KIIC, tinggal pintar pintaran kucing kucingan sama preman. Sedangkan kawasan industri KIM, Surya Cipta, Indo Taisei, Bukit Indah dll. ke arah timur, wallahu a'lam. Tinggal berdoa saja semoga nggak ketemu preman. Pengiriman usahakan tertutup seperti pakai truk wing box dll. jangan mencolok. Kalau penyamaran anda gagal, case terburuk ekstremnya bisa kena sekian persen nilai invoice tadi. Kalau saya lihat, premanisme ini sangat akut di Jabar dan Banten. Sedangkan di Jawa Tengah sedikit lebih baik. Kalau di Jawa Timur, jangan berani berani. Lawannya malah warga yang membela investor. Artinya kondisi Jawa Timur is the best.

Er Gham 2

Premanisme? Pak Harto kalau sudah bilang, "Selesai ken", maka dari atas sampai bawah, pejabat terkait sudah mengerti harus melakukan apa. 

Liáng - βιολί ζήτα

Kebijakan publik itu semestinya komprehensif. Pada umumnya berdasarkan kajian yang mendalam dari segala aspek yang melibatkan berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu. Tentu saja, untuk tujuan akhir kebaikan dan kemanfaatan seoptimal mungkin bagi semua lapisan masyarakat. Suatu kebijakan publik di suatu negara belumlah tentu sesuai dengan kondisi di negara lain. Sepertinya tidak mungkin diterapkan begitu saja, terlalu banyak faktor yang mempengaruhinya, bahkan di negara bersangkutan pun, belum tentu juga bisa diterapkan di semua wilayahnya. Dua pertanyaan saya yang mendasar untuk Abah DI, adalah : 1. Apakah yang di Chóngqìng (重慶) itu dijadikan model kebijakan Pemerintah Tiongkok, untuk kota-kota lainnya juga ?? Bukankah begitu banyak kota industri ataupun kota pusat bisnis dan keuangan di Tiongkok yang padat penduduknya ?? 2. Bagaimana dengan kota-kota lain di dunia ini, yang padat penduduknya, sebagai pusat bisnis dan keuangan dunia, ataupun sebagai pusat industri ; sebut saja Hongkong, Tokyo, Singapura, dan kota-kota lainnya ; bagaimana kebijakan publik di negara-negara tersebut terkait dengan ketersediaan hunian penduduknya, transportasinya, dan lain sebagainya ?? Akhirnya saya pun teringat pepatah lama yang mungkin Abah DI Sudah Lupa : 你知道多少,你就會做得多好。 (Nǐ zhīdào duōshǎo, nǐ jiù huì zuò dé duō hǎo.) The more you know, the better you will do.

Susilo Wuryanto

Dahlan Iskan for President 2029, agar bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Muhammed Khurmen

SULIT!! menang konvensi presiden di partai Demokrat di tahun 2013 (kalau nggak salah) serta sangat terang terangan pendukung dan pengagum SBY saja nggak bisa nyalon presiden, apalagi sekarang. Bahkan saat aktif menulis Ganti Hati di JP tiap hari, entah tahun berapa, itu sudah banyak yang mendorong untuk maju jadi calon gubernur Jawa Timur, hingga membuat judul khusus yang saya inggat hingga kini, "panas..panas, kipas..kipas" tapi hingga saat ini, jangankan jadi gubernur, maju pencalonan pun tidak.

Eko Mahendro

pemerintah sibuk ngurusi dhuafa dan konglomerat, yang menengah diperas dan diminta berjuang sendiri 

Sumber:

Komentar: 115

  • DeniK
    DeniK
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      Muliyanto Krista
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Em Ha
    Em Ha
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jokosp Sp
    Alexs
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • MULIYANTO KRISTA
      Muliyanto Krista
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Liam Then
    Liam Then
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jokosp Sp
      Alexs
  • Runner
    Runner
  • Liam Then
    Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Fa Za
    Fa Za
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Hasyim Muhammad Abdul Haq
    Hasyim Muhammad Abdul Haq
    • MZ ARIFIN
      Mz Arifin
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • MULIYANTO KRISTA
      Muliyanto Krista
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • MZ ARIFIN
      Mz Arifin
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Liam Then
      Liam Then
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Mak Rambe
    Mak Rambe
  • ikhwan guru sejarah
    ikhwan guru sejarah
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
  • hikends
    hikends
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • Alex Ping
      Alex Ping
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • daeng romli
    Daeng Romli
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
    • MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
      MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Agus Triyanto
    Agus Triyanto
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Alexs
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      Muliyanto Krista
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Jokosp Sp
    Alexs
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
    • Jokosp Sp
      Alexs
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Jadwal Sholat Pro
      Jadwal Sholat Pro
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      Muliyanto Krista
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Muhammed Khurmen
    Muhammed Khurmen
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Nusantara Hijau
      Nusantara Hijau
    • Mak Rambe
      Mak Rambe
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
  • DeniK
    DeniK
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • MZ ARIFIN
    Mz Arifin
    • MZ ARIFIN
      Mz Arifin
    • MZ ARIFIN
      Mz Arifin